• Featured

    Windows 8 Could Have Nine Different Backgrounds and Editions

  • Featured

    Don't miss these 10 Things if you are going for Picnic.

  • Articles

    iPhone 6 Will Look Like

  • Articles

    Solar Powered UAVs To Replace Satellites




  • “Hakuto”




    Cantik…




    Hanya itu yang sanggup Gaara ucapkan, meski dalam hati. Sebuah ungkapan yang sejujur-jujurnya, tanpa ada tendensi apapun.



    Gaara selalu memandang segala sesuatu tanpa prasangka, itu sudah menjadi sifatnya sejak dulu. Dia hanya berkata sesuai dengan apa yang terlihat oleh kedua matanya. Dan memang seperti itulah kenyataannya…



    Wajah Hakuto yang tanpa satu gorespun riasan itu benar-benar nampak cantik, secantik bunga bakung cahaya emas yang hanya tumbuh di tanah masam. Sempurna, nyaris tanpa bandingan.



    Klan Houki menganut garis keturunan dari pihak ibu. Oleh karena itu, nyaris semua anggota rombongan pengiring Hakuto merupakanwanita paruh baya, hanya ada satu wanita muda diantara mereka.Sementara kedua orang tua Hakuto sendiri telah meninggal dalam perang.



    Keadaan tak jauh berbeda juga terlihat di pihak Gaara, Temari merupakan satu-satunya anggota keluarga yang mendampinginya. Gaara memang sengaja tidak membawa rombongan pengiring dalam jumlah besar.



    “Saya Gaara, penerus gelar Kazekage.”



    “Saya harap kita bisa akrab hari ini.”



    “Ya.”



    Keduanya saling membungkuk, memberi hormat.



    Mereka berdua berada di ruangan pribadi sebuah restoran, dengan pemandangan yang begitu jelas ke arah danau. Ini adalah pertama kalinya Gaara duduk berhadap-hadapan dengan seorang wanita di tempat seperti ini.



    Sikap badannya penuh dengan celah… Jadi dia ninja medis.



    Ninja medis merupakan aset yang sangat berharga di medan perang. Mereka dapat menyelamatkan nyawa serdadu yang terluka di garis depan sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat.



    Namun keahlian tempur mereka tidak dapat dibandingkan dengan Shinobi sekelas Gaara, terutama dalam hal Taijutsu. Seorang ninja medis kebanyakan tidak menguasai keahlian Taijutsu yang baik. Haruno Sakura dan Tsunade Senju dari Konoha mungkin adalah satu-satunya pengecualian dalam hal tersebut.



    Tapi bakat seperti mereka sangatlah langka.



    Itulah yang dilihat Gaara pada sosok Hakuto, postur tubuh dan sikap badannya sama sekali tidak mencerminkan seseorang yang memiliki kemampuan Taijutsu yang baik. Oleh karena itu,Gaara menarik kesimpulan bahwa wanita di hadapannya ini adalah seorang ninja medis.



    Namun, Kunoichi yang berdiri tepat di belakang Hakuto ini jelas berbeda. Usianya kurang lebih sama dengan Temari. Dari caranya bersiaga, gadis berkacamata tebal itu pastilah seorang cukup mahir dalam Taijutsu. Dan atas dasar itu pula, Gaara memperkirakan Kunoichi tersebut setidaknya berpangkat Jounin.



    Tunggu sebentar, ini kan pertemuan pernikahan, buat apa aku memikirkan Taijutsu…



    Pikiran aneh itu membuat wajah Gaara merona merah.



    “Baiklah… Kami akan meninggalkan anda berdua untuk lebih saling mengenal.” Ujar salah seorang perantara. Para pengiring dari kedua pihak pun segera berdiri untuk meninggalkan ruangan, termasuk Temari.



    “Gaara…” Bisik Temari, tepat di telinga adiknya.



    Ada sebuah teknik khusus yang jamak digunakan oleh para Shinobi ketika membisikkan sesuatu. Mereka mampu menyamarkan pergerakan bibirnya saat berucap kata demi kata, sehingga para pembaca mimik muka punakan sangat sulitmenerka apa yang sebenarnya mereka bisikkan.



    “…Kau tahu, wanita dari klan Houki tidak akan menunjukkan wajah tanpa riasannya pada siapapun, kecuali pria yang akan dia nikahi.”



    “Hmm?”



    “Ah, kau ini polos sekali…” Ujar Temari sembari melingkarkan lengannya di leher adiknya. “Maksudku… Kalau kau menyukainya, peluangmu besar.”



    “Oh…” Gumam Gaara. “Ohhh…!”



    Adiknya itu sepertinya baru menyadari sesuatu. Temari hanya tersenyum, lalu melangkah pergi.



    Dan senyuman yang sama manisnya juga tersungging dari bibir Hakuto.



    Menurut sejarah, terdapat dua jenis modus operandi seorang Shinobi. Para Younin yang bekerja secara terang-terangan, serta para Innin yangbekerja dalam selimut penyamaran dan kamuflase.



    Younin bertempur dalam perang informasi, menganalisis hubungan antar individu atau situasi publik untuk menerka-nerka rencana musuh yang sebenarnya. Ranah kerja mereka meliputi Sigint, atau intelijen sinyal, yaitu pengumpulan informasi melalui penyadapan dan sebagainya; dan juga Humint, atau intelijen manusia, yaitu pengumpulan informasi dengan memanfaatkan tenaga mata-mata dan telik sandi.



    Hanya dengan membaca perkembangan harga besi dan baja di sebuah surat kabar harian, seorang Younin yang berpengalaman mampu memastikan kebenaran rumor bahwa pihak musuh sedang membangun armada kapal perang, atau memperkirakan bahwa pasukan musuh telah mulai bergerak menuju wilayah mereka.



    Sementara Innin, bekerja dengan menyusup langsung ke dalam wilayah musuh, dan merusak kekuatan mereka dari dalam melalui sabotase, pembunuhan, dan sebagainya. Bahkan bila memungkinkan, para Innin akan mencoba memasuki lingkaran dalam pihak musuh, entah melalui impersonasi atau dengan cara berpura-pura mengabdi. Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa untuk menjalankan tugasnya tanpa khawatir akan terdeteksi.



    Selain Younin dan Innin, ada juga para Shinobi yang berpengalaman dalam hal diplomasi.



    Banyak di antara misi tingkat A atau B yang melibatkan perundingan, seperti misal pembicaraan diplomasi antar Daimyo, perjanjian kerja antar perusahaan, atau negosiasi pembebasan sandera.



    Dan tidak jarang pula, diplomat-diplomat yang diutus oleh para Daimyo sebenarnya adalah para Shinobi berpangkat Jounin yang sedang menyamar. Tugas mereka selain melancarkan perundingan adalah mengumpulkan informasi secara diam-diam.



    Gaara sendiri adalah seorang Jounin yang berpengalaman. Dia telah menjalankan banyak sekali misi penting, dan berhadapan dengan berbagai macam situasi, baik sebagai Younin, Innin, maupun diplomat.



    Namun ada yang berbeda.



    Para Shinobi mampu menjalankan tugasnya dengan baik berkat beberapa hal, salah satunya adalah perasaan pribadi mereka yang sama sekali tidak terlibat. Semua tahu, pengambilan keputusan akan menjadi jauh lebih mudah bila perasaan tidak menghalangi pikiran seseorang.



    Dan situasi kali ini jelas berbeda.



    Seorang wanita sedang duduk dihadapannya, terdiam memandanginya dengan raut wajah yang entah gugup atau malu-malu. Apa yang harus dia lakukan dalam situasi seperti ini?



    Entahlah, Gaara benar-benar tidak tahu.



    Padahal di Sunagakure, ada banyak sekali Kunoichi yang mengaguminya. Baik sebagai Shinobi, maupun sebagai seorang yang rupawan.



    Namun pada kenyataannya, Gaara sama sekali tidak pernah terlibat hubungan apapun dengan salah satu dari mereka. Mungkin itu karena, secara teknis, posisi Gaara adalah atasan para Kunoichi tersebut. Atau bisa juga ini karena Temari… ya Temari. Kakak perempuan Gaara itu rajin sekali menyingkirkan para penggemar adiknya bila mereka sudah terlalu dekat.



    Ah, mungkin ini salah Gaara sendiri.



    Karena dari awal, Kazekage muda itu memang tidak tertarik menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.



    Dan itulah sebabnya, lima menit sejak para pengiring beranjak dari ruangan tersebut, belum ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Gaara.



    Ini gawat…



    Umpama ini medan pertempuran, maka diam adalah langkah yang akan membuat seseorang kalah dalam perang.



    Dalam sebuah pertarungan, terus-menerus menunggu pergerakan musuh bukanlah sesuatu yang bijak. Fisik maupun mental akan terkuras habis, dan semakin lama, seseorang malah akan semakin terpojok.



    Gaara paham benar akan hal itu.



    “Uhmm…”Keduanya menggumam nyaris bersamaan. Sepatah kata mereka itu saling berbenturan di udara, dan sepasang insan itupun kembali terdiam malu-malu.



    Ini benar-benar gawat…



    Temari sudah mengomelinya panjang lebar soal ini sebelum mereka berangkat ke pertemuan. Namun entah kenapa, saat ini Gaara tak sanggup mengingat satupun nasehat kakaknya itu.



    Rasanya mirip sekali seperti buaian ilusi Mugen Tsukuyomi. Namun kali ini jelas bukan Genjutsu atau semacamnya, hanya sebatas rasa gugup.



    Ini tidak boleh dibiarkan.



    Gaara adalah seorang Shinobi, namun lebih dari itu, dia juga seorang Kage. Pemimpin besar yang berdiri di puncak dunia.



    Dia menghela nafas panjang. Dengan segala teknik menenangkan diri yang sudah dia latih sejak kecil, Gaara mencoba berkonsentrasi. Dan perlahan-lahan, lisannya berucap…



    “M-maaf, kalau boleh tahu, apa hobi nona?”



    Sebuah pertanyaan yang sangat tidak kreatif. Saking tidak kreatifnya, mungkin kata-kata tersebut hanya akan keluar dari seseorang seperti Gaara, atau Naruto.



    Ah, Naruto… benar juga.



    Ada sebuah pelajaran yang diambil Gaara dari sosok Naruto,bahwa terkadang, justru hal-hal sederhana dan tidak kreatif seperti itulah yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam sebuah pertempuran.



    Tapi ini kan bukan pertempuran?



    “Membaca.” Jawab Hakuto, malu-malu. “Dan juga… bermain harpa, tapi cuma sedikit. Kalau anda, tuan Gaara?”



    “Bertanam kaktus.”



    “Aduuh, si bodoh itu…” Gumam Temari.



    Saat ini dia bersembunyi di balik langit-langit ruangan, diam-diam mengawasi gerak-gerik adiknya.



    “Apa menariknya obrolan seperti itu? Kan tadi sudah kubilang, dengarkan saja apa yang dia katakan, lalu bicara secukupnya, buat seolah-olah ada celah di omonganmu yang bisa dia tanyakan… seperti itu terus, sampai obrolan kalian bisa hidup…” Gerutu Temari.



    “Dia sama saja seperti Shikamaru… ya ampun, kenapa semua pria di sekelilingku bodohnya tidak terhingga kalau dalam situasi seperti ini…”



    Yah, memang seharusnya saat ini Temari berada di ruangan sebelah, mengobrol bersama para pengiring Hokuto dan tamu-tamu yang lain. Namun, menyelinap dari mereka bukan perkara sukar bagi gadis ini. Dia tidak merasa ragu, atau rikuh sedikitpun.



    Jadi sebenarnya akal sehat Temari juga patut dipertanyakan.



    “Kaktus?” Tanya Hakuto.



    “Benar, kaktus.” Ujar Gaara. “Awalnya saya menumbuhkan mereka di dalam pot-pot kecil, tapi akhir-akhir ini jumlahnya semakin banyak, saya mulai berpikir untuk membuat rumah kaca.”



    “Aduuuh, kenapa kau malah bicara tentang dirimu sendiri! Kan sudah kubilang,biarkan lawan bicaramu yang menentukan topik! Laki-laki hanya perlu mengikuti!” Gumam Temari, masih di langit-langit, wajahnya terlihat putus asa.



    Namun…



    “Saya belum pernah bepergian ke luar desa…” Ujar Hakuto. “Jadi saya kurang paham tentang kaktus. Tapi kalau boleh saya bertanya… Apa kaktus memang butuh bantuan manusia untuk bisa tumbuh?”



    “Benar.” Jawab Gaara. “Mereka mungkin dikenal sebagai vegetasi khas gurun pasir, tapi pada kenyataannya, sama seperti kebanyakan tanaman, mereka membutuhkan tanah untuk tumbuh.”



    “Kaktus memang memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan air, tapi mereka tetap membutuhkan air untuk bisa tumbuh. Karena itulah, seseorang harus menyirami mereka. Tidak perlu terlalu banyak, secukupnya saja.” Lanjutnya.



    “Oh.” Hakuto nampak terkejut. “Saya selalu berpikir bahwa kaktus bisa tumbuh bahkan tanpa air sekalipun.”



    “Dulunya saya juga berpikir seperti itu, saya tidak pernah memberi mereka air. Tapi ternyata kaktus-kaktus itu malah mati kekeringan. Mereka memang butuh disirami agar tanah tempat mereka tumbuh tidak kehilangan kadar airnya.” Jelas Gaara.



    “Dan seperti saya bilang tadi, pertumbuhan kaktus sangat lambat, jadi sedikit air saja harusnya sudah cukup. Karena bila terlalu banyak, akar-akar mereka malah akan membusuk, dan… ah, maaf, saya malah bicara sendiri.” Lanjutnya.



    “Tidak-tidak, tidak apa-apa, silakan tuan lanjutkan…” Hakuto tertawa, gelaknya begitu manis, dan tulus, tanpa dibuat-buat.



    “Jujur, sebelum kita bertemu, saya sudah banyak mendengar tentang tuan Gaara. Terutama tentang julukan tuan, ‘Gaara dari gurun pasir’ yang ditakuti banyak orang. Terus terang saya cemas, kira-kira se-mengerikan apa ya orang bernama Gaara itu?”



    “Tapi setelah mendengar cerita tuan soal kaktus, segala pikiran buruk saya tentang tuan sirna tanpa bekas.” Tutupnya sembari tersenyum.



    “Wah, wah?”



    Temari tidak menyangka keadaan akan jadi seperti ini, tapi yang pasti saat ini dia nampak sangat puas.



    “Bagus! Aku tidak terlalu paham, tapi ya sudahlah, teruskan! Serang habis-habisan!” Gumamnya.



    Raut wajahnya begitu bersemangat, layaknya seorang komentator turnamen bela diri.



    Yah, meskipun sebenarnya ini tidak berjalan sesuai rencananya, tapi entah kenapa dia yakin, keadaan justru akan semakin membaik setelah ini.



    ***



    “Oiya, tuan Gaara, saya belum pernah melihat bunga kaktus mekar… Apa mereka benar-benar bisa berbunga?” Tanya Hakuto.



    “Tentu saja.” Jawab Gaara, sembari menarik keluar sedikit pasir dari kendi di belakangnya. Butiran-butiran pasir tersebut kemudian dibentuknya menyerupai sebatang kaktus, dengan sekuntum bunga cantik yang mekar dipuncaknya. “Seperti inilah rupa bunga yang mekar dari kaktus-kaktus saya.”



    “Saya pernah dengar, ada kaktus yang hanya berbunga sekali setiap dua puluh tahun. Tapi saya lebih suka mengembangkan kaktus jenis ini, bunga mereka mekar sekali atau dua kali setiap tahunnya.” Lanjutnya.



    “Ini indah sekali…” Kagum Hakuto sembari mengamati replika kaktus yang dibuat Gaara.



    “Terimakasih.” Layaknya ahli tanaman manapun, wajah Kazekage muda itu dipenuhi kebanggaan ketika tanaman yang dibesarkannya dipuji oleh orang lain.



    Senyumnya terkembang, begitu tulus. Seperti halnya senyum yang pernah ia berikan pada pamannya, Yashamaru, di masa lampau.



    “Setelah sebatang kaktus berbunga, maka kita tidak boleh memindahkannya ke pot yang lain.” Lanjutnya. “Dia telah mengerahkan seluruh tenaganya untuk menumbuhkan kehidupan baru di dunia ini, kita harus membiarkannya beristirahat sejenak. Yah, bisa dibilang, itu adalah salah satu sisi menarik dari bertanam kaktus…”



    “Tuan Gaara ini benar-benar orang yang baik hati ya…” Kagum Hakuto.



    “Baik… hati?”



    Kata-kata itu terdengar aneh di telinganya.



    Masa lalunya yang dipenuhi kebencian terhadap dunia itu sangat jauh dari apa yang disebut baik hati.



    Sama sekali tidak terbayangkan olehnya, akan tiba hari dimana seseorang akan menyebutnya seperti itu.



    Yah, masuk akal juga. Hakuto adalah seorang bangsawan dari klan Houki yang nyaris tidak pernah meninggalkan desanya, tentu saja dia tidak tahu menahu mengenai masa lalu Gaara.



    Manusia menciptakan kesan mereka tentang seseorang, atas dasar apa yang mereka lihat dari orang tersebut di masa sekarang. Namun masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dilupakan.



    Salah satu alasan mengapa orang-orang disekitar Gaara begitu menghormatinya adalah, karena mereka masih ingat betul, betapa kejamnya Kazekage muda itu di masa lalunya.



    Karena itu tidaklah aneh bila Hakuto, yang sama sekali tidak mengenal masa lalu Gaara, mampu melihat dirinya yang sekarang dan dengan tulus menyebutnya sebagai seorang yang baik hati.



    Bila benar seperti itu maka, menurut Temari, ini adalah hal yang sangat membahagiakan.



    Sangat, sangat membahagiakan.



    ⁰ₒ⁰



    “Setelah tuan Gaara menjabat sebagai Kazekage, kehidupan klan Houki menjadi jauh lebih damai.” Ujar Hakuto.



    “Seperti yang tuan Gaara ketahui, klan kami adalah ahli dalam ilmu medis dan pengumpulan informasi. Orang-orang menjuluki kami sebagai ‘mereka yang berada di balik layar’. Dan sampai sebelum masa kepemimpinan tuan Gaara, tidak ada satupun dari kami yang pernah diberikan posisi di tengah-tengah pemerintahan Sunagakure. Tuan tahu benar alasannya, bukan?”



    “Iya.” Jawab Gaara. “Saya dengar itu karena klan Houki merupakan pindahan dari Konohagakure.”



    Desakan yang begitu kuat dari Toujuuro merupakan alasan utama mengapa klan pindahan seperti itu bisa terpilih menjadi mitra perjodohan seorang Kazekage. Lagi pula, klan Houki sudah menunjukkan kesetiaan yang luar biasa besar selama bertahun-tahun.



    Mereka juga termasuk pihak yang netral dalam percaturan politik klan-klan yang ada di negara angin.



    “Tepat sekali. Klan Houki bermukim di daerah perbatasan antara negara api dan negara angin. Bisa dibilang, kami setia pada kedua negara tersebut. Namun meskipun begitu, tuan Gaara sama sekali tidak mencurigai kami, dan tetap memberi kami kepercayaan untuk mengabdi di Sunagakure.”



    “Nona Hakuto berlebihan. Saya memberi amanat pada klan Houki, karena memang klan Houki memiliki kemampuan yang dapat diandalkan, itu saja, tidak lebih.” Jawab Gaara.



    Lagi-lagi itu adalah sebuah kenyataan.



    Bagi Gaara, kekuasaannya dalam hal politik terasa seperti sebuah ikatan tanggung jawab dari masa lalu. Dan dibawah kewenangannya, tak ada satupun sumber daya yang terbuang sia-sia. Sebagai seorang Kazekage, ia telah bekerja sangat keras demi desa. Dan hasil dari segala kerja kerasnya itu bisa dibilang, lumayan…



    Gaara sadar benar akan hal itu.



    “Meskipun begitu…” Ujar Hakuto.



    “Dari dulu, saya benar-benar ingin bertemu tuan Gaara, orang yang telah memberi kami sebuah kepercayaan.”



    “Begitukah?”



    Sebuah percakapan yang biasa-biasa saja, namun entah kenapa, Gaara merasakan kelegaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.



    Mungkin itu karena, pada akhirnya, Gaara dapat melihat hasil dari segala pertempuran yang ia tempuh dalam ranah politik.




    Dia merasa begitu bahagia.





    Sebuah kebahagiaan yang serupa, seperti ketika dia melihat bunga mekar di puncak salah satu kaktusnya untuk pertama kalinya.







    Novel Gaara Hiden Chapter 2

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»




    “Hakuto”




    Cantik…




    Hanya itu yang sanggup Gaara ucapkan, meski dalam hati. Sebuah ungkapan yang sejujur-jujurnya, tanpa ada tendensi apapun.



    Gaara selalu memandang segala sesuatu tanpa prasangka, itu sudah menjadi sifatnya sejak dulu. Dia hanya berkata sesuai dengan apa yang terlihat oleh kedua matanya. Dan memang seperti itulah kenyataannya…



    Wajah Hakuto yang tanpa satu gorespun riasan itu benar-benar nampak cantik, secantik bunga bakung cahaya emas yang hanya tumbuh di tanah masam. Sempurna, nyaris tanpa bandingan.



    Klan Houki menganut garis keturunan dari pihak ibu. Oleh karena itu, nyaris semua anggota rombongan pengiring Hakuto merupakanwanita paruh baya, hanya ada satu wanita muda diantara mereka.Sementara kedua orang tua Hakuto sendiri telah meninggal dalam perang.



    Keadaan tak jauh berbeda juga terlihat di pihak Gaara, Temari merupakan satu-satunya anggota keluarga yang mendampinginya. Gaara memang sengaja tidak membawa rombongan pengiring dalam jumlah besar.



    “Saya Gaara, penerus gelar Kazekage.”



    “Saya harap kita bisa akrab hari ini.”



    “Ya.”



    Keduanya saling membungkuk, memberi hormat.



    Mereka berdua berada di ruangan pribadi sebuah restoran, dengan pemandangan yang begitu jelas ke arah danau. Ini adalah pertama kalinya Gaara duduk berhadap-hadapan dengan seorang wanita di tempat seperti ini.



    Sikap badannya penuh dengan celah… Jadi dia ninja medis.



    Ninja medis merupakan aset yang sangat berharga di medan perang. Mereka dapat menyelamatkan nyawa serdadu yang terluka di garis depan sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat.



    Namun keahlian tempur mereka tidak dapat dibandingkan dengan Shinobi sekelas Gaara, terutama dalam hal Taijutsu. Seorang ninja medis kebanyakan tidak menguasai keahlian Taijutsu yang baik. Haruno Sakura dan Tsunade Senju dari Konoha mungkin adalah satu-satunya pengecualian dalam hal tersebut.



    Tapi bakat seperti mereka sangatlah langka.



    Itulah yang dilihat Gaara pada sosok Hakuto, postur tubuh dan sikap badannya sama sekali tidak mencerminkan seseorang yang memiliki kemampuan Taijutsu yang baik. Oleh karena itu,Gaara menarik kesimpulan bahwa wanita di hadapannya ini adalah seorang ninja medis.



    Namun, Kunoichi yang berdiri tepat di belakang Hakuto ini jelas berbeda. Usianya kurang lebih sama dengan Temari. Dari caranya bersiaga, gadis berkacamata tebal itu pastilah seorang cukup mahir dalam Taijutsu. Dan atas dasar itu pula, Gaara memperkirakan Kunoichi tersebut setidaknya berpangkat Jounin.



    Tunggu sebentar, ini kan pertemuan pernikahan, buat apa aku memikirkan Taijutsu…



    Pikiran aneh itu membuat wajah Gaara merona merah.



    “Baiklah… Kami akan meninggalkan anda berdua untuk lebih saling mengenal.” Ujar salah seorang perantara. Para pengiring dari kedua pihak pun segera berdiri untuk meninggalkan ruangan, termasuk Temari.



    “Gaara…” Bisik Temari, tepat di telinga adiknya.



    Ada sebuah teknik khusus yang jamak digunakan oleh para Shinobi ketika membisikkan sesuatu. Mereka mampu menyamarkan pergerakan bibirnya saat berucap kata demi kata, sehingga para pembaca mimik muka punakan sangat sulitmenerka apa yang sebenarnya mereka bisikkan.



    “…Kau tahu, wanita dari klan Houki tidak akan menunjukkan wajah tanpa riasannya pada siapapun, kecuali pria yang akan dia nikahi.”



    “Hmm?”



    “Ah, kau ini polos sekali…” Ujar Temari sembari melingkarkan lengannya di leher adiknya. “Maksudku… Kalau kau menyukainya, peluangmu besar.”



    “Oh…” Gumam Gaara. “Ohhh…!”



    Adiknya itu sepertinya baru menyadari sesuatu. Temari hanya tersenyum, lalu melangkah pergi.



    Dan senyuman yang sama manisnya juga tersungging dari bibir Hakuto.



    Menurut sejarah, terdapat dua jenis modus operandi seorang Shinobi. Para Younin yang bekerja secara terang-terangan, serta para Innin yangbekerja dalam selimut penyamaran dan kamuflase.



    Younin bertempur dalam perang informasi, menganalisis hubungan antar individu atau situasi publik untuk menerka-nerka rencana musuh yang sebenarnya. Ranah kerja mereka meliputi Sigint, atau intelijen sinyal, yaitu pengumpulan informasi melalui penyadapan dan sebagainya; dan juga Humint, atau intelijen manusia, yaitu pengumpulan informasi dengan memanfaatkan tenaga mata-mata dan telik sandi.



    Hanya dengan membaca perkembangan harga besi dan baja di sebuah surat kabar harian, seorang Younin yang berpengalaman mampu memastikan kebenaran rumor bahwa pihak musuh sedang membangun armada kapal perang, atau memperkirakan bahwa pasukan musuh telah mulai bergerak menuju wilayah mereka.



    Sementara Innin, bekerja dengan menyusup langsung ke dalam wilayah musuh, dan merusak kekuatan mereka dari dalam melalui sabotase, pembunuhan, dan sebagainya. Bahkan bila memungkinkan, para Innin akan mencoba memasuki lingkaran dalam pihak musuh, entah melalui impersonasi atau dengan cara berpura-pura mengabdi. Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa untuk menjalankan tugasnya tanpa khawatir akan terdeteksi.



    Selain Younin dan Innin, ada juga para Shinobi yang berpengalaman dalam hal diplomasi.



    Banyak di antara misi tingkat A atau B yang melibatkan perundingan, seperti misal pembicaraan diplomasi antar Daimyo, perjanjian kerja antar perusahaan, atau negosiasi pembebasan sandera.



    Dan tidak jarang pula, diplomat-diplomat yang diutus oleh para Daimyo sebenarnya adalah para Shinobi berpangkat Jounin yang sedang menyamar. Tugas mereka selain melancarkan perundingan adalah mengumpulkan informasi secara diam-diam.



    Gaara sendiri adalah seorang Jounin yang berpengalaman. Dia telah menjalankan banyak sekali misi penting, dan berhadapan dengan berbagai macam situasi, baik sebagai Younin, Innin, maupun diplomat.



    Namun ada yang berbeda.



    Para Shinobi mampu menjalankan tugasnya dengan baik berkat beberapa hal, salah satunya adalah perasaan pribadi mereka yang sama sekali tidak terlibat. Semua tahu, pengambilan keputusan akan menjadi jauh lebih mudah bila perasaan tidak menghalangi pikiran seseorang.



    Dan situasi kali ini jelas berbeda.



    Seorang wanita sedang duduk dihadapannya, terdiam memandanginya dengan raut wajah yang entah gugup atau malu-malu. Apa yang harus dia lakukan dalam situasi seperti ini?



    Entahlah, Gaara benar-benar tidak tahu.



    Padahal di Sunagakure, ada banyak sekali Kunoichi yang mengaguminya. Baik sebagai Shinobi, maupun sebagai seorang yang rupawan.



    Namun pada kenyataannya, Gaara sama sekali tidak pernah terlibat hubungan apapun dengan salah satu dari mereka. Mungkin itu karena, secara teknis, posisi Gaara adalah atasan para Kunoichi tersebut. Atau bisa juga ini karena Temari… ya Temari. Kakak perempuan Gaara itu rajin sekali menyingkirkan para penggemar adiknya bila mereka sudah terlalu dekat.



    Ah, mungkin ini salah Gaara sendiri.



    Karena dari awal, Kazekage muda itu memang tidak tertarik menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.



    Dan itulah sebabnya, lima menit sejak para pengiring beranjak dari ruangan tersebut, belum ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Gaara.



    Ini gawat…



    Umpama ini medan pertempuran, maka diam adalah langkah yang akan membuat seseorang kalah dalam perang.



    Dalam sebuah pertarungan, terus-menerus menunggu pergerakan musuh bukanlah sesuatu yang bijak. Fisik maupun mental akan terkuras habis, dan semakin lama, seseorang malah akan semakin terpojok.



    Gaara paham benar akan hal itu.



    “Uhmm…”Keduanya menggumam nyaris bersamaan. Sepatah kata mereka itu saling berbenturan di udara, dan sepasang insan itupun kembali terdiam malu-malu.



    Ini benar-benar gawat…



    Temari sudah mengomelinya panjang lebar soal ini sebelum mereka berangkat ke pertemuan. Namun entah kenapa, saat ini Gaara tak sanggup mengingat satupun nasehat kakaknya itu.



    Rasanya mirip sekali seperti buaian ilusi Mugen Tsukuyomi. Namun kali ini jelas bukan Genjutsu atau semacamnya, hanya sebatas rasa gugup.



    Ini tidak boleh dibiarkan.



    Gaara adalah seorang Shinobi, namun lebih dari itu, dia juga seorang Kage. Pemimpin besar yang berdiri di puncak dunia.



    Dia menghela nafas panjang. Dengan segala teknik menenangkan diri yang sudah dia latih sejak kecil, Gaara mencoba berkonsentrasi. Dan perlahan-lahan, lisannya berucap…



    “M-maaf, kalau boleh tahu, apa hobi nona?”



    Sebuah pertanyaan yang sangat tidak kreatif. Saking tidak kreatifnya, mungkin kata-kata tersebut hanya akan keluar dari seseorang seperti Gaara, atau Naruto.



    Ah, Naruto… benar juga.



    Ada sebuah pelajaran yang diambil Gaara dari sosok Naruto,bahwa terkadang, justru hal-hal sederhana dan tidak kreatif seperti itulah yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam sebuah pertempuran.



    Tapi ini kan bukan pertempuran?



    “Membaca.” Jawab Hakuto, malu-malu. “Dan juga… bermain harpa, tapi cuma sedikit. Kalau anda, tuan Gaara?”



    “Bertanam kaktus.”



    “Aduuh, si bodoh itu…” Gumam Temari.



    Saat ini dia bersembunyi di balik langit-langit ruangan, diam-diam mengawasi gerak-gerik adiknya.



    “Apa menariknya obrolan seperti itu? Kan tadi sudah kubilang, dengarkan saja apa yang dia katakan, lalu bicara secukupnya, buat seolah-olah ada celah di omonganmu yang bisa dia tanyakan… seperti itu terus, sampai obrolan kalian bisa hidup…” Gerutu Temari.



    “Dia sama saja seperti Shikamaru… ya ampun, kenapa semua pria di sekelilingku bodohnya tidak terhingga kalau dalam situasi seperti ini…”



    Yah, memang seharusnya saat ini Temari berada di ruangan sebelah, mengobrol bersama para pengiring Hokuto dan tamu-tamu yang lain. Namun, menyelinap dari mereka bukan perkara sukar bagi gadis ini. Dia tidak merasa ragu, atau rikuh sedikitpun.



    Jadi sebenarnya akal sehat Temari juga patut dipertanyakan.



    “Kaktus?” Tanya Hakuto.



    “Benar, kaktus.” Ujar Gaara. “Awalnya saya menumbuhkan mereka di dalam pot-pot kecil, tapi akhir-akhir ini jumlahnya semakin banyak, saya mulai berpikir untuk membuat rumah kaca.”



    “Aduuuh, kenapa kau malah bicara tentang dirimu sendiri! Kan sudah kubilang,biarkan lawan bicaramu yang menentukan topik! Laki-laki hanya perlu mengikuti!” Gumam Temari, masih di langit-langit, wajahnya terlihat putus asa.



    Namun…



    “Saya belum pernah bepergian ke luar desa…” Ujar Hakuto. “Jadi saya kurang paham tentang kaktus. Tapi kalau boleh saya bertanya… Apa kaktus memang butuh bantuan manusia untuk bisa tumbuh?”



    “Benar.” Jawab Gaara. “Mereka mungkin dikenal sebagai vegetasi khas gurun pasir, tapi pada kenyataannya, sama seperti kebanyakan tanaman, mereka membutuhkan tanah untuk tumbuh.”



    “Kaktus memang memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan air, tapi mereka tetap membutuhkan air untuk bisa tumbuh. Karena itulah, seseorang harus menyirami mereka. Tidak perlu terlalu banyak, secukupnya saja.” Lanjutnya.



    “Oh.” Hakuto nampak terkejut. “Saya selalu berpikir bahwa kaktus bisa tumbuh bahkan tanpa air sekalipun.”



    “Dulunya saya juga berpikir seperti itu, saya tidak pernah memberi mereka air. Tapi ternyata kaktus-kaktus itu malah mati kekeringan. Mereka memang butuh disirami agar tanah tempat mereka tumbuh tidak kehilangan kadar airnya.” Jelas Gaara.



    “Dan seperti saya bilang tadi, pertumbuhan kaktus sangat lambat, jadi sedikit air saja harusnya sudah cukup. Karena bila terlalu banyak, akar-akar mereka malah akan membusuk, dan… ah, maaf, saya malah bicara sendiri.” Lanjutnya.



    “Tidak-tidak, tidak apa-apa, silakan tuan lanjutkan…” Hakuto tertawa, gelaknya begitu manis, dan tulus, tanpa dibuat-buat.



    “Jujur, sebelum kita bertemu, saya sudah banyak mendengar tentang tuan Gaara. Terutama tentang julukan tuan, ‘Gaara dari gurun pasir’ yang ditakuti banyak orang. Terus terang saya cemas, kira-kira se-mengerikan apa ya orang bernama Gaara itu?”



    “Tapi setelah mendengar cerita tuan soal kaktus, segala pikiran buruk saya tentang tuan sirna tanpa bekas.” Tutupnya sembari tersenyum.



    “Wah, wah?”



    Temari tidak menyangka keadaan akan jadi seperti ini, tapi yang pasti saat ini dia nampak sangat puas.



    “Bagus! Aku tidak terlalu paham, tapi ya sudahlah, teruskan! Serang habis-habisan!” Gumamnya.



    Raut wajahnya begitu bersemangat, layaknya seorang komentator turnamen bela diri.



    Yah, meskipun sebenarnya ini tidak berjalan sesuai rencananya, tapi entah kenapa dia yakin, keadaan justru akan semakin membaik setelah ini.



    ***



    “Oiya, tuan Gaara, saya belum pernah melihat bunga kaktus mekar… Apa mereka benar-benar bisa berbunga?” Tanya Hakuto.



    “Tentu saja.” Jawab Gaara, sembari menarik keluar sedikit pasir dari kendi di belakangnya. Butiran-butiran pasir tersebut kemudian dibentuknya menyerupai sebatang kaktus, dengan sekuntum bunga cantik yang mekar dipuncaknya. “Seperti inilah rupa bunga yang mekar dari kaktus-kaktus saya.”



    “Saya pernah dengar, ada kaktus yang hanya berbunga sekali setiap dua puluh tahun. Tapi saya lebih suka mengembangkan kaktus jenis ini, bunga mereka mekar sekali atau dua kali setiap tahunnya.” Lanjutnya.



    “Ini indah sekali…” Kagum Hakuto sembari mengamati replika kaktus yang dibuat Gaara.



    “Terimakasih.” Layaknya ahli tanaman manapun, wajah Kazekage muda itu dipenuhi kebanggaan ketika tanaman yang dibesarkannya dipuji oleh orang lain.



    Senyumnya terkembang, begitu tulus. Seperti halnya senyum yang pernah ia berikan pada pamannya, Yashamaru, di masa lampau.



    “Setelah sebatang kaktus berbunga, maka kita tidak boleh memindahkannya ke pot yang lain.” Lanjutnya. “Dia telah mengerahkan seluruh tenaganya untuk menumbuhkan kehidupan baru di dunia ini, kita harus membiarkannya beristirahat sejenak. Yah, bisa dibilang, itu adalah salah satu sisi menarik dari bertanam kaktus…”



    “Tuan Gaara ini benar-benar orang yang baik hati ya…” Kagum Hakuto.



    “Baik… hati?”



    Kata-kata itu terdengar aneh di telinganya.



    Masa lalunya yang dipenuhi kebencian terhadap dunia itu sangat jauh dari apa yang disebut baik hati.



    Sama sekali tidak terbayangkan olehnya, akan tiba hari dimana seseorang akan menyebutnya seperti itu.



    Yah, masuk akal juga. Hakuto adalah seorang bangsawan dari klan Houki yang nyaris tidak pernah meninggalkan desanya, tentu saja dia tidak tahu menahu mengenai masa lalu Gaara.



    Manusia menciptakan kesan mereka tentang seseorang, atas dasar apa yang mereka lihat dari orang tersebut di masa sekarang. Namun masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dilupakan.



    Salah satu alasan mengapa orang-orang disekitar Gaara begitu menghormatinya adalah, karena mereka masih ingat betul, betapa kejamnya Kazekage muda itu di masa lalunya.



    Karena itu tidaklah aneh bila Hakuto, yang sama sekali tidak mengenal masa lalu Gaara, mampu melihat dirinya yang sekarang dan dengan tulus menyebutnya sebagai seorang yang baik hati.



    Bila benar seperti itu maka, menurut Temari, ini adalah hal yang sangat membahagiakan.



    Sangat, sangat membahagiakan.



    ⁰ₒ⁰



    “Setelah tuan Gaara menjabat sebagai Kazekage, kehidupan klan Houki menjadi jauh lebih damai.” Ujar Hakuto.



    “Seperti yang tuan Gaara ketahui, klan kami adalah ahli dalam ilmu medis dan pengumpulan informasi. Orang-orang menjuluki kami sebagai ‘mereka yang berada di balik layar’. Dan sampai sebelum masa kepemimpinan tuan Gaara, tidak ada satupun dari kami yang pernah diberikan posisi di tengah-tengah pemerintahan Sunagakure. Tuan tahu benar alasannya, bukan?”



    “Iya.” Jawab Gaara. “Saya dengar itu karena klan Houki merupakan pindahan dari Konohagakure.”



    Desakan yang begitu kuat dari Toujuuro merupakan alasan utama mengapa klan pindahan seperti itu bisa terpilih menjadi mitra perjodohan seorang Kazekage. Lagi pula, klan Houki sudah menunjukkan kesetiaan yang luar biasa besar selama bertahun-tahun.



    Mereka juga termasuk pihak yang netral dalam percaturan politik klan-klan yang ada di negara angin.



    “Tepat sekali. Klan Houki bermukim di daerah perbatasan antara negara api dan negara angin. Bisa dibilang, kami setia pada kedua negara tersebut. Namun meskipun begitu, tuan Gaara sama sekali tidak mencurigai kami, dan tetap memberi kami kepercayaan untuk mengabdi di Sunagakure.”



    “Nona Hakuto berlebihan. Saya memberi amanat pada klan Houki, karena memang klan Houki memiliki kemampuan yang dapat diandalkan, itu saja, tidak lebih.” Jawab Gaara.



    Lagi-lagi itu adalah sebuah kenyataan.



    Bagi Gaara, kekuasaannya dalam hal politik terasa seperti sebuah ikatan tanggung jawab dari masa lalu. Dan dibawah kewenangannya, tak ada satupun sumber daya yang terbuang sia-sia. Sebagai seorang Kazekage, ia telah bekerja sangat keras demi desa. Dan hasil dari segala kerja kerasnya itu bisa dibilang, lumayan…



    Gaara sadar benar akan hal itu.



    “Meskipun begitu…” Ujar Hakuto.



    “Dari dulu, saya benar-benar ingin bertemu tuan Gaara, orang yang telah memberi kami sebuah kepercayaan.”



    “Begitukah?”



    Sebuah percakapan yang biasa-biasa saja, namun entah kenapa, Gaara merasakan kelegaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.



    Mungkin itu karena, pada akhirnya, Gaara dapat melihat hasil dari segala pertempuran yang ia tempuh dalam ranah politik.




    Dia merasa begitu bahagia.





    Sebuah kebahagiaan yang serupa, seperti ketika dia melihat bunga mekar di puncak salah satu kaktusnya untuk pertama kalinya.







    0 comments:




    SUNAGAKURE



    Shinobi adalah orang yang mau menanggung beban.




    Mereka yang mau menanggung beban, bahkan beban dari masalah yang tak beralasan sekalipun.



    Ini adalah kenyataan.



    Seseorang meyakini hal itu sebagai sebuah fakta yang tak dapat terelakkan.



    Keyakinan itu datang di dalam hidup dan dunianya.. dimana seseorang akan mampu bertahan apabila dia kuat menanggung bebannya.



    Suna Adalah nama tempat dimana dia dilahirkan. Suatu gambaran yang sudah menjadi ciri khas darinya.



    Pada siang hari suhunya meningkat sampai 40 derajat Celsius dan pada malam hari bisa turun hingga sangat dingin, dingin dan membuat segalanya beku.



    Sebuah lingkungan yang seolah menolak keberadaan makhluk hidup. Sebuah neraka, bahkan bakteripun tidak akan dapat hidup dan berkembang. Membiarkan tanaman dan hewan hidup sendirian.



    Ini adalah dunia tempat pria itu tinggal.



    Dunia yang menjadi alasan agar pria itu kuat menanggung beban-bebannya.



    Pria itu adalah…. “Gaara”.



    Disudut padang pasir semacam ini, sebuah Oasis tunggal menjadi sumber kehidupan: Sunagakure.



    Lahan desa itu berbentuk aneh, tenggelam kedalam tanah. Namun tampaknya hal itu adalah sebuah fenomena alam yang murni, terjadi secara alami. Pada akhirnya orang-orang mulai membicarakan sebuah legenda mengenai dewa-dewa seperti Susanno’o dan Amaterasu. Mereka percaya apabila tanah Suna dahulu kala pernah di tempa oleh dewa-dewa tersebut dengan menggunakan cara di luar pengetahuan manusia.



    Di pusat desa terdapat kantor kazekage yang terlihat sangat sederhana. Walaupun dia seorang Kazekage, namun Gaara tetap seperti kebanyakan Shinobi, dia tidak tertarik untuk melakukan hal-hal secara berlebihan. Dia pikir.. Sudah cukup memakai baju seperti yang dipakai oleh orang-orang pada umumnya, begitu pula dengan perabotan yang dimilikinya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesederhanaannya. Barangkali juga karena dia adalah putera termuda Kazekage sebelumnya, dia menjadi tidak menginginkan

    sesuatu ataupun kekurangan suatu kemewahan. Walaupun dia memiliki semua kebutuhan duniawi, namun dulu dia merasa sangat kesepian.



    “Ahhh..”



    Gara mengeluh, kemudian mendongak, melihat langit.



    Semburat cahaya matahari sore seakan menyentuh rambutnya dengan lembut. Corak rambutnya lebih mendekati merah daripada kecoklatan. Wajahnya terlihat tampan dan sedap dipandang. Dia tampak seperti marmer yang di pahat.



    Dia bertanya-tanya.. Kapan dia bisa melambung jauh dan terbang ke langit.



    Ya! Sekarang ini musuh yang harus dia hadapi adalah segunung tumpukan kertas, pekerjaan.



    Shinobi di dunia Ninja bergabung dan bekerjasama untuk melawan Akatsuki yang ingin menguasai dunia, Akatsuki kemudian berhasil dikalahkan, bersamaan dengan dikalahkannya Ootsutsuki Kaguya.



    Akan tetapi pertarungan untuk melindungi dunia itu tidak dibayar oleh siapapun.



    Hampir seluruh Daimyou tentu akan membiayai anggaran peperangan selama hal itu masih mempunyai kaitan dengan keamanan nasional negara mereka secara teknis. Namun, Negeri Angin terus-menerus menetapkan kebijakan penggunaan persenjataan secara terbatas selama sepuluh tahun belakangan ini. Jadi mereka juga tentu akan menolak anggaran perang yang datang secara tiba-tiba.



    Lagipula pertempuran ini adalah pertempuran diantara kalangan para Ninja sendiri. Mereka pasti akan bersikukuh demian.



    Para Daimyou itu seolah membuat alasannya masuk akal. Namun bukankah karena perlindungan para Ninja juga mereka dapat hidup sampai saat ini?



    Shinobi Sunagakure menjadi sangat jengkel. Tak sepantasnya para Daimyou bertindak seperti itu.



    Mereka tidak meminta uang sehingga tidak bisa memiliki kemewahan, mereka juga tidak meminta emas.



    Rumah sakit bersalin terus menjaga sanitasinya demi kesehatan bayi dan membangun sumur untuk menjauhkan semuanya dari keadaan sulit. Investasi utama dialihkan pada pusat penelitian sehingga Sunagakure belum bisa bersaing dalam bidang kemajuan teknologi. Dana pensiun untuk Shinobi di nonaktifkan, dialihkan pada penyembuhan Shinobi yang terluka dalam perang, juga untuk keluarga-keluarga yang kehilangan pencari nafkah mereka, yang telah gugur dalam perang.



    Karena semua alasan itulah, warga Sunagakure sangat membutuhkan uang.



    Untuk mendapatkan uang dari Daimyou…. Ya! Itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh Gaara sebagai Kazekage.



    Pekerjaan itu tidak memerlukan perkelahian dengan Ninjutsu, juga tidak memerlukan petualangan berdarah.



    Sebaliknya, yang diperlukan hanyalah bergulat dengan sekumpulan dokumen. Dia harus berkonsentrasi pada landasan kerja yang bagus, demi kepentingan di masa mendatang. Upaya mediasi yang membosankan.



    Itulah alasan yang membuat Gaara sempat mengeluh.



    “Gaara. Kau disini?”



    Pintu yang dibuka menimbulkan suara berdercit, disertai dengan masuknya seorang Kunoichi ke ruangan itu.



    Dia adalah wanita yang cantik, rambutnya berwarna keemasan. Warna rambutnya akan mengingatkanmu pada kilauan pasir gurun dibawah sinar matahari pagi.



    Tidak banyak orang di desa yang berbicara dengan Gaara – Tentu, lagipula dia juga seorang Kazekage bukan? – Lalu siapa dia? Dia terlihat sangat akrab dengan Gaara.. Dan diseluruh desa ini hanya dia yang berbicara akrab dengan Gaara seperti ini.



    Ya! Wanita itu tentu saja Temari.



    “Ada apa?” Tanya Gaara, Gaara yang tadinya tegang karena pekerjaannya kini sudah lebih santai sedikit.



    Ketika kakak perempuannya datang seorang diri ke kantornya, biasanya karena ada sebuah urusan yang benar-benar penting berhubungan dengan pekerjaan. Kakak laki-laki Gaara – Kankurou juga tidak menemani Temari.



    “Hehe..”



    Seperti yang dipikirkan Gaara.. Temari sekarang duduk, dan sepertinya akan memulai sebuah pembicaraan. Namun kali ini berbeda, senyum lebar mengembang di wajahnya, dia terlihat santai.



    “Sebenarnya bukan apa-apa sih. Aku mendapatkan surat dari Shikamaru lagi.. Kau tahu?”



    “Iya, aku tahu.”



    “Dia selalu menulis semuanya di atas kertas, karena dia belum mempercayai sistem keamanan surat elektronik. Jelas Temari. “Ku rasa ini aneh dan Kuno. Tetapi juga karena dia ingin berhati-hati.”



    Shikamaru adalah tunangan Temari. Dia adalah Shinobi yang sangat cerdas dan lihai, pertemuan mereka terjadi selama ujian chunin di Konoha.



    Gaara sangat tercengang ketika Temari mengatakan hubungannya dengan Shikamaru padanya.



    Tetapi ketika Gaara membiacarakan hal ini dengan Kankurou:



    “Nah, ini sudah jelas.”



    “Bagaimana ini bisa terjadi?”



    Gaara menjadi sangat risau setelah percakapan itu. Dia bahkan sampai membaca kisah cinta ‘Icha-icha paraside’ untuk memahami ‘tanda-tanda’ apa yang sebenarnya sudah dia lewatkan selama ini. Tetapi diujung hari ini, dia akhirnya menyimpulkan ‘mereka yang tidak mengerti akan terus tidak mengerti’.



    “Perkembangan sangat cepat terjadi dalam sistem enkripsi yang digunakan dalam surat elektronik. Rinciannya ada di file THX-1138 yang dikirim oleh Raikage-“



    “Bukan itu yang sedang aku bicarakan.”



    “….. Bukannya kita sedang berbicara soal surat elektronik?”



    “Ahh..” Temari mendesau keras, mengangkat bahunya. “Gaara, aku bertanya-tanya ketika membicarakan hal-hal seperti ini, kenapa kau jadi seburuk Naruto dari Konoha itu sih?”



    “Apakah ada yang salah dengan yang aku katakan tadi?”



    “Ada! Sebenarnya ada!” Temari mengarahkan ‘Tessen’nya pada Gaara. “Ketika wanita sedang membicarakan hal semacam ini, dia akan lebih suka jika kau mendengarkan apa yang akan dibicarakan mengenai isi suratnya. Kau paham?”



    “Apakah ini adalah keadaan darurat atau semacamnya?”



    “Tidak, itulah sebabnya aku memberitahumu.” Temari tersenyum grogi. Sepertinya dia akan menjelaskan dengan lebih detail lagi. “Ini adalah upacara, upacara, jadwal upacara.”



    “Ahh…”



    Tanggal upacara pernikahan tepatnya, suatu masalah yang belum bisa dipecahkan oleh Gaara, terus menggantung dalam pikirannya.



    Temari adalah kakak perempuan Kazekage, dan dalam hal yang sama.. Shikamaru juga adalah seorang tokoh penting di desa Konoha.



    Dengan demikian, pernikahan ini juga melibatkan politik.. rincian dari upacara pernikahannya tidak dapat ditentukan oleh pihak yang menikah saja.



    Jika membuat keputusan yang salah, ratusan Shinobi bisa saja mati.



    Sejak zaman dahulu, Sunagakure dan Konohagakure sudah menjalin hubungan baik dan mendalam.



    Dulu, dulu sekali.. Saat pertemuan lima kage pertama kalinya diaadakan. Sunagakure bisa bertahan karena Konohagakure memberikan mereka sebidang tanah subur dalam perjanjian rahasia.



    Setelah itu, orang-orang menganggap kalau wilayah selatan yang diinginkan oleh Sunagakure adalah sebidang tanah yang lebih subur dan kaya, terletak Konohagakure sebelah utara.



    Ketika pertama kalinya Gaara dan Temari bertemu dengan Naruto dan Shikamaru di Konoha. Mereka sedang terjebak di bawah skenario dan rencana kotor.



    Namun jika kau berkata seperti itu, maka akan memberi kesan jika Sunagakure tidak adil dan seolah sedang melakukan agresi tunggal. Akan tetapi, dunia Shinobi bukanlah sebuah tempat yang sederhana.



    Kebenaran yang sesungguhnya adalah pihak Konohagakure juga merencanakan banyak hal untuk mengacaukan Sunagakure. Bertahun-tahun yang lalu, kedua desa tersebut terlihat seperti dua desa yang beraliansi, ya! Tapi jika itu di lihat dari luarnya saja, namun jika ditelusuri lebih mendalam, terjadi ketegangan dan pergolakan sengit antara dua desa tersebut.



    Justru karena perjalanan sejarah yang panjang semacam itu.. memberi signifikansi besar dalam bidang politik. Kenyataannya Temari, puteri Kazekage terdahulu sekarang menikah dengan seorang anggota klan Nara dari Konoha.



    Ini adalah sebuah petunjuk yang jelas, dimana kedua desa itu kini tidak hanya bersekutu atas dasar ‘hitam di atas putih’ .. Tetapi lebih dari yang tercantum di atas secarik kertas perjanjian, hubungan antar desa itu kini sudah tidak menegang. Sudah lebih baik.



    Gaara berkata, “Lebih baik apabila pihak Konoha menerima pengajuan kita soal tanggal upacara pernikahannya.”



    “Kau sekarang terlihat tidak sentimen lagi ya?” Jawab Temari. “Kau pikir seberapa jauh aku dan Shikamaru memeras pikiran mengenai hal ini?”



    “Akan lebih baik kalau orang-orang bertanggung jawab soal keamanannya juga.”



    “Kau tidak lucu sama sekali. Jujurlah dan katakan kalau kau merasa iri.” Temari bersandar seraya mencubit pipi Gaara.



    Kalau Gaara yang dulu, mungkin dia akan membunuh Temari jika dia bertingkah seperti sekarang ini, entah kenapa dia sekarang sudah berubah. Naluri membunuhnya sudah tidak seperti dulu.



    Sebaliknya, cukup mengejutkan.. dia pikir ketika pipinya di cubit oleh kakak perempuannya, itu adalah sebuah hal yang tidak buruk sama sekali.



    Walaupun demikian Gaara masih tidak bisa memahami kalau hubungan antara ‘keluarga’ berbeda dengan hubungan antara ‘pria dan wanita.’



    Yang Gaara tahu hanyalah ini: Ketika Gaara melihat Temari tersenyum terlalu lebar seolah-olah pipinya bisa saja rusak kalau dia terus melakukannya. Atau ketika dia melihat sekilas senyum teman dekatnya – Uzumaki Naruto yang ditunjukkannya pada Hyuga Hinata. Pikiran ini akan merasukinya:



    Semua itu itu benar-benar berbeda.



    Ibu Gaara sendiri segera meninggal ketika dia melahirkan seorang Jinchuriki.



    Ayahnya tidak pernah menikah lagi.



    Jika memikirkannya kembali, Gaara mengira mungkin saja ayahnya melakukan hal itu untuk menjaga kesetiaan pada Ibunya.



    “Lagipula kalau desa Konoha menerima pengajuan kita.. maka semuanya akan berjalan lancar-lancar saja.” Kata Gaara sembari bangkit dari duduknya.



    “Hey! Kau mau kemana?”



    “Para tetua memintaku untuk menghadiri rapat. Jika aku datang duluan sebelum mereka memanggilku, aku rasa akan menciptakan suasana yang baik.”



    “RUGOOOOOOOO.”



    Sebuah pusaran pasir berputar-putar. Bergulung ke sekitarnya. Ditengah-tengah badai pasir itu terdapat sosok manusia yang besar.



    ‘Besar ya?’ Pikir Kankurou. Walaupun ini adalah perbuatan musuhnya.. dan walaupun ini tidak membantu, Kankurou sempat kagum dan tercengang dengan pemandangan itu.



    Wujud di tengah badai pasir itu, tingginya kira-kira sepuluh.. Tidak! Dua puluh meter. Ukuran ini sama dengan tinggi sebuah bangunan Kecil.



    Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya Hewan Kuchiyose yang dipanggil. Sangat jarang ada Shinobi yang bisa bertransformasi ke dalam bentuk sebesar itu.



    Ini berbeda dengan teknik perbesaran tubuh klan Akimichi…!! Itulah yang Kankurou pikirkan ketika melihatnya. Aku kira ini adalah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh ninja pelarian ‘Rangking A’ yang namanya tercantum dalam ‘Bingo Book’.



    “Tuan Kankurou! Saya akan menangani ini.”



    “!!”



    Salah satu anak buah Kankurou – Amagi sudah melompat ke dalam medan itu.



    “Musuh belum membuat pergerakan sama sekali!!” Bentak Kankurou. “Terlalu awal untuk membuat serangan.”



    “Tuan! Kalau saya tidak buru-buru menyerangnya maka hanya akan membuat musuh menghimpun kekuatannya untuk penyerangan.”



    Amagi masih sangat muda.



    Dia lolos ujian Chunin pada umur 13 tahun, menjadi pengawal Kankurouu pada umur 15 tahun. Dia adalah generasi yang belum mengalami pengalaman perang melawan Kaguya. Amagi adalah lelaki muda yang memiliki penampilan seperti perempuan. Gaya rambutnya juga, orang yang belum tahu dia pasti akan mengira jika dia adalah perempuan.



    “Saya keluar!” Amagi berteriak.. dan sepuluh, tidak.. dua puluh ‘Kozura’ melambung dari tangannya, menuju arah musuh. Secepatnya, dalam waktu yang bersamaan Amagi melempar sekumpulan belati juga.



    Amagi mempertunjukkan skillnya yang artistik. Karena inilah Jounin Kankurou mampu menciptakan momen untuk membelokkan dengan cepat rentetan serangan senjata tajam berukuran kecil.



    “UOOOOOOOOOOO.” Raksasa itu menggerakkan tangannya, menyapu bersih senjata-senjata yang mengusiknya.



    Tetapi, memang itulah yang Amagi harapkan.



    “Kena kau!” Teriak Amagi. ‘Kozura’ yang dilemparnya mendadak tertarik secara bersamaan membentuk semacam sabuk berwarna perak. Senjata itu berubah arah di udara, mengusik lengan raksasa itu, namun sebenarnya sasarannya adalah jantungnya. Meluncur ke depan bagai hujan meteor.



    Aaah, jadi dia menggunakan benang chakra setelah serangannya ya. Pikir Kankurou.



    Hal itu adalah kemampuan khusus shinobi Sunagakure mereka dapat merubah chakra menjadi benang-benang chakra untuk mengendalikan Kugutsu. Menggunakan benang chakra untuk merubah arah ‘Kozura’ sebagai penggeraknya adalah teknik asli yang ditemukan oleh Amagi.



    Tapi seperti yang aku bilang. Dia masih muda.



    “RUOOOOOO!!” Raksasa itu mengaum kemudian menghimpun kekuatannya.



    “!!”



    Amagi melihat hal yang tak biasa akan terjadi, dia buru-buru menarik ‘Kozura’nya.



    Tetapi dia terlambat, satu detik! Tidak setengah detik terlambat.



    Itu adalah petir.



    Sambaran petir itu membeludak keluar dari tubuh si raksasa, menghantam tempat Kankurouu dan Shinobi lainnya berada.



    “Amagi!!” Teriak Kankurou.



    Dia dan shinobi yang lainnya baik-baik saja. Mereka hanya kehilangan pijakan mereka karena sambaran petir tadi.



    Namun tidak pada Amagi. Benang chakranya masih terkait dengan ‘Kozura’nya, dia terhantam sengatan listrik petir tadi.



    Amagi roboh, seperti kugutsu yang dipotong benang chakranya.



    “Ahh.”



    Orang-orang bilang ketika kau mati, kau akan melihat cahaya lentera yang berputar-putar.



    Amagi sendiri membayangkan kalau kematiannya akan menjadi sebuah peristiwa yang heroik, tetapi kenyataannya tidak.



    Dia mampu bertahan berkali-kali setelah pertempuran pertamanya.



    Siapa yang pernah berpikir kalau seorang Ninja bisa roboh karena jutsunya sendiri? Tentu hal itu tak dipikirkannya. Jutsunya menghancurkan dirinya sendiri.



    Apakah aku akan mati dengan cara seperti ini? Pikiran itu membawa Amagi dalam kekalutan. Aku masih belum.. Aku masih belum melakukan apapun.



    Dia merasakan kesadarannya menjauh, kemudian.. dia seolah jatuh dalam jurang yang amat gelap.



    “Hey!” Kata seseorang. Mereka memegang lengannya dengan erat. Membuat lengan Amagi terasa hangat.



    “Ahh.”



    Amagi sempat berpikir jika orang yang sedang membawanya adalah ayah atau ibunya.



    Tidak perlu malu, ini adalah perasaan yang akan dialami oleh setiap orang di medan pertempuran.



    “Jadi kau masih hidup ya? Huh!”



    Orang itu adalah Kankurou. Dia memakai make up kabuki warna merah seperti biasanya. Kankurou sedang memandang Amagi.



    “Jutsu tadi pada dasarnya adalah elemen magnet: Teknik Raijinga.” Kata Kankurou pada Amagi. Dia menyandarkan shinobi muda itu di sebuah batu besar yang dikiranya aman. “Seperti namanya, menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menyerap massa disekitarnya. Memperluas wujud skalar tubuh dan mengubahnya menjadi bentuk raksasa. Singkatnya, itu adalah jutsu yang menciptakan ukuran raksasa menggunakan pasir besi.”



    Kankurou tahu kalau Amagi sudah mendengar penjelasan itu saat pengarahan tadi, namun Kankurou mengulang penjelasan ini untuk membangkitkan akal sehat Amagi.



    Shinobi adalalah orang istimewa yang secara terus menerus menempatkan diri mereka dalam medan tempur di dalam misinya. Menerima berbagai tipe pelatihan. Tidak peduli seberapapun darah akan menetes, tidak peduli seberapa takut mereka mati. Jika mereka mendengar rician misi mereka lagi, secara psikologis mereka akan merasa tenang.



    Kankurou tidak tahu apakah ini adalah perilaku alami seorang manusia.



    Yang dia tahu sekarang, dia tidak mau anak buahnya yang masih muda merasa mati di depan matanya sendiri. Dia melakukan pertolongan pertama pada pendarahannya juga.



    “Dia memakai elemen petir untuk memperbesar ukurannya. Tetapi ketika dia memakai kekuatan elektromagnetik, masalahnya akan jadi lebih berbeda.” Kankurou melanjutkan. “Raksasa itu menciptakan efek ‘piezoelectric’ untuk meluluhkan grafit bawah tanah. Kemudian pelepasan listrik dapat dibuat. Dia mengambil kekuatan dari alam disekitarnya, namun penggunaannya juga terbatas pada cadangannya sendiri.”



    “Maafkan aku…….” Gumam Amagi. Dia berpegangan erat di lengan Kankurou.



    Tampaknya pikirannya masih agak kacau, tetapi Kankurou memahami permintaan maafnya.



    Barangkali beginilah pikiran Amagi saat ini: Aku mendapat pengarahan dari Jounin yang aku kagumi. Orang-orang akan mempunyai pikiran semacam ini.. terutama karena ini adalah pengalaman dalam misi ‘level A’ perdananya.



    Ya! Orang yang tidak akan goyah dalam menjalankan misi ‘level A’ perdananya adalah Gaara. Kankurou tiba-tiba teringat wajah Gaara yang tak pernah menunjukkan emosinya.



    — Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia —



    Misi ‘level A’ perdana Gaara atau bisa dikatakan misinya untuk pertama kali adalah bertarung melawan shinobi level jounin, kejadian itu adalah saat Gaara masih berusia 12 tahun.



    Misi itu tidak lama setelah ujian chunin di konoha berakhir. Bersamaan dengan selesainya rencana penghancuran Konoha oleh Orochimaru.



    Sebenarnya, mau diingat bagaimanapun.. salah satu diantara mereka adalah sannin legendaris, saat itu.. juga ada banyak pengguna kekkei genkai yang bekerjasama untuk menghancurkan konoha. Hal ini sesungguhnya dapat dikualifikasikan ke dalam misi ‘level A’.



    Namun bisa dibilang, pada saat itu Kankurou dan yang lainnya merasa kalau misi ‘level A’ akan berlaku bila sesuatunya berjalan sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Pada saat itu umur Kankurou masih masih 14 tahun, sedangkan umur Temari 15 tahun.



    Jika memikirkan insiden yang terjadi di konoha, Kankurou merasa seolah sedang bernostalgia. Saat itu, ditengah-tengah pertarungan.. mereka bertemu seseorang yang mirip dengan ‘Matahari’.



    Uzumaki Naruto.



    “Tuan Kankurou. Dia datang!”



    Panggilan dari seorang Genin membuat Kankurou membuyarkan lamunan masa lalunya.



    “Baiklah, kita keluar secepatnya.” Dia berkata pada Amagi. “Saat ini bertindaklah sesuai rencana. Ok?”



    “Ya..” Amagi lebih bisa diajak kerja sama sekarang. Bahkan setelah dia pikir dia bisa mati kapan saja ditengah-tengah misi mengerikan ini.. ajaibnya dia berhasil mendapatkan kekuatannya kembali.



    Petir-petir yang telah dikumpulkan oleh raksasa itu menyambar kearah mereka, Kankurou sengaja melompat ke dalam jalur musuh.



    Di dalam pertempuran antara shinobi dengan shinobi, melompat dan mengeksploitasi diri sebanyak delapan kali, sembilan atau lebih dari sepuluh kali adalah cara untuk mengecoh musuh, menyerang titik lemahnya.



    Tetapi orang-orang seperti Gaara dan Uzumaki Naruto adalah perkecualian. Dan perkecualian tetaplah perkecualian.



    Dalam hal ini, Kankurou ingin mengecoh musuh dengan memancing musuh kearahnya, tetapi nampaknya musuh sudah mengetahuinya.



    Tetapi musuh masih berbalik ke arah Kankurou. Suara langkah kakinya berdebuk sangat keras.



    Tampaknya musuh terlalu percaya diri dengan ‘Raijinga’ yang dia miliki.



    Rasa ini sepertinya tidak asing, Kankurou jadi teringat adik laki-lakinya – Gaara.



    Pasir dan elektromagnet mungkin saja terlihat berbeda. Tetapi akhirnya.. keduanya tetap dipakai sebagai jutsu pertahanan mutlak.



    Mereka melindungi tubuh mereka dengan armor tak terkalahkan, sekaligus menggunakan armor tersebut sebagai senjata penyerang. Jika ada perbedaan, Gaara tidak menggunakan jutsu yang dapat mengubah dirinya dalam bentuk raksasa.



    Berubah menjadi ukuran raksasa sebenarnya juga menguntungkan dibalik penampilannya sendiri.



    Dia cepat!



    Dalam sekejab mata, raksasa itu sudah mendekati Kankurou.



    Orang-orang biasanya mengira kalau sesuatu yang besar seperti itu akan bergerak lambat.



    Baik itu paus, balon udara, dan monster-monster seperti Raisha dan Juubi. Hal-hal besar seperti ini membuat orang berpikir kalau mereka akan bergerak dengan lamban.



    Tetapi persepsi seperti ini justru bisa menipu pandangan mata.



    Ketika makhluk semacam itu mengambil sebuah langkah yang lebar maka dia akan dapat bergerak dengan cepat. Ini adalah suatu hal yang dapat dipahami dengan mudah, seperti halnya kalau orang tua dan anaknya sedang melakukan lomba lari.



    Sesuatu yang memiliki ukuran besar tentulah lebih cepat.



    Berpikir kalau mahkluk kecil lebih gesit untuk menghindari yang lebih besar hanyalah sebuah khayalan belaka.



    Raksasa itu dengan santai mengangkat kakinya ke atas Kankurou, telapak kakinya terlihat lebih besar daripada atap sebuah rumah kecil. Jika kau terinjak, kau akan hancur berkeping-keping.



    ‘Tak.. tak.. tak..’



    Kankurou mengatur lompatannya, dia berhasil menghindari injakan raksasa itu sebanyak tiga kali.



    Tetapi untuk yang ke-4 kalinya dia tidak melompat menjauh, hanya melompat saja.



    Lompatannya kali ini menuju lutut raksasa itu, berniat untuk mendaki tubuhnya, menuju wajahnya.



    Shinobi sekelas Jounin dapat melompat dengan cepat, minimal melompat pada cabang-cabang pepohonan. Kaki raksasa itu dapat menjadi pijakan ideal untuk Kankurou, melompat lebih tinggi lagi.



    Tetapi Raijinga bukan hanya jutsu satu-satunya yang dia punyai.



    Tuan Kankurou! Amagi tak dapat berteriak dengan keras. Namun suara jeritannya terngiang dalam pikiran Kankurou.



    Dengan cepat Kankurou sudah menyentuh permukaan lutut raksasa itu, medan elektromagnetik yang menjadi daya dorong raksasa itu mempengaruhi Kankurou juga. Seluruh tubuh laki-laki itu hancur menjadi potongan-potongan kecil.



    Si raksasa tertawa senang.



    Setiap bagian tubuhnya adalah senjata yang dapat digunakan untuk melawan musuhnya. Itu adalah pertahanan mutlak, atau lebih tepat dapat digunakan sebagai pertahanan dan penyerang. Setiap orang yang menyerangnya akan hancur terpotong-potong ketika menyentuh tubuhnya.



    Raksasa itu barangkali belum pernah merasakan kegagalan selama hidupnya.



    Itulah sebabnya Kankurou tertawa.



    “!!”



    Kankurou tidak segera keluar. Tetapi dia masih hidup, dapat didengar dari suara cibirannya.



    Soal Kankurou yang tercabik-cabik tadi.. mayatnya tiba-tiba berubah menjadi serpihan-sepihan kecil yang tajam, tak terhitung jumlahnya.. Serpihan itu terbang dan menyerang tubuh raksasa itu, menusuk tubuhnya.. menimbulkan suara menderu seperti pasir dan mengacaukan tubuh raksasa itu.



    Di tempat Kankurou jatuh hanya terdapat jubah hitamnya.



    Ini sebenarnya adalah tipuan sederhana.



    Kankurou yang terlihat melompat ke lutut raksasa tadi sebenarnya adalah Kugutsu yang dibawa di punggungnya. Dia bertukar tempat dengan kugutsunya pada menit-menit terakhir. Kankurou yang asli masuk ke dalam tanah dan mengirim kugutsunya untuk menghadapi si raksasa.



    Tipuan ini agak sederhana, tapi penggunaan waktu yang sempurna dan pemanfaatan titik rentan psikologis manusia adalah keahlian Kankurou. Tidak mengherankan kalau Amagi yang masih kurang berpengalaman tertipu juga.



    Amagi dan raksasa itu juga, raksasa itu tidak mengamati orang yang berpijak di kakinya dengan lebih teliti. Ini adalah kelemahan matanya, karena jaraknya antara mata dan kaki yang terlalu tinggi.



    “GAUUUUHHHHH.” Raksasa itu memekik, sepertinya dia sedang mengalami rasa sakit.



    Yang dilihat Amagi.. raksasa itu sia-sia saja mengirim gelombang elektromagnetik melalui benang kugutsu. Nah, seperti yang diharapkan. Si raksasa sekarang menggeliat, menanggung sakit yang tak tertahankan.



    “Dia tidak hanya menderita karena terserang pecahan-pecahan tadi.” Kankurou mengamatinya, mengemukakan pandangannya.



    Wajah Kankurou terlihat sumringah, itu adalah ekspresi yang ditunjukkannya setelah berhasil menyuguhkan tipuan hebat di hadapan banyak orang.



    Kankurou sedang membicarakan “Keirakukei” musuh.



    Dasar-dasar dari Ninjutsu adalah “Keirakukei” yang membawa energi dan kehidupan – misalnya chakra – melewati aliran-aliran yang ada pada “Keirakukei”. Kankurou sudah melakukan tindakan yang tepat, meluncurkan sarat benang chakra pada raksasa tadi melalui serangan-serangannya.



    Singkatnya, dia merubah raksasa itu menjadi semacam “kugutsu hidup”.



    Tentu, Kankurou tidak memiliki jutsu seperti Byakugan yang mampu mengamati titik dan aliran chakra lawan dengan sempurna, namun jika mempelajari masalah ini dengan giat.. kau bisa mengirim chakra untuk menyerang “Keirakukei” lawan. Sehingga menciptakan aliran chakra dengan arus yang berlawanan, merilis jutsu itu untuk mengacaukan sistem chakra lawan.



    Tidak mampu mempertahankan ‘Raijinga no jutsu’.. Raksasa itu ambruk.



    Kalau dia adalah Shinobi yang berpengalaman, dia akan mampu berdiri kembali setelah beberapa detik.



    Lawan mereka tentu saja Shinobi yang berpengalaman, namun sayangnya dia kurang beruntung.






    Ketika dia terjatuh.. Kankurouu mengirim tiga chunin untuk menangkap raksasa itu.. Err, tepatnya shinobi yang menggunakan wujud raksasa dengan jutsunya.

    Novel Gaara Hiden Chapter 1

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»




    SUNAGAKURE



    Shinobi adalah orang yang mau menanggung beban.




    Mereka yang mau menanggung beban, bahkan beban dari masalah yang tak beralasan sekalipun.



    Ini adalah kenyataan.



    Seseorang meyakini hal itu sebagai sebuah fakta yang tak dapat terelakkan.



    Keyakinan itu datang di dalam hidup dan dunianya.. dimana seseorang akan mampu bertahan apabila dia kuat menanggung bebannya.



    Suna Adalah nama tempat dimana dia dilahirkan. Suatu gambaran yang sudah menjadi ciri khas darinya.



    Pada siang hari suhunya meningkat sampai 40 derajat Celsius dan pada malam hari bisa turun hingga sangat dingin, dingin dan membuat segalanya beku.



    Sebuah lingkungan yang seolah menolak keberadaan makhluk hidup. Sebuah neraka, bahkan bakteripun tidak akan dapat hidup dan berkembang. Membiarkan tanaman dan hewan hidup sendirian.



    Ini adalah dunia tempat pria itu tinggal.



    Dunia yang menjadi alasan agar pria itu kuat menanggung beban-bebannya.



    Pria itu adalah…. “Gaara”.



    Disudut padang pasir semacam ini, sebuah Oasis tunggal menjadi sumber kehidupan: Sunagakure.



    Lahan desa itu berbentuk aneh, tenggelam kedalam tanah. Namun tampaknya hal itu adalah sebuah fenomena alam yang murni, terjadi secara alami. Pada akhirnya orang-orang mulai membicarakan sebuah legenda mengenai dewa-dewa seperti Susanno’o dan Amaterasu. Mereka percaya apabila tanah Suna dahulu kala pernah di tempa oleh dewa-dewa tersebut dengan menggunakan cara di luar pengetahuan manusia.



    Di pusat desa terdapat kantor kazekage yang terlihat sangat sederhana. Walaupun dia seorang Kazekage, namun Gaara tetap seperti kebanyakan Shinobi, dia tidak tertarik untuk melakukan hal-hal secara berlebihan. Dia pikir.. Sudah cukup memakai baju seperti yang dipakai oleh orang-orang pada umumnya, begitu pula dengan perabotan yang dimilikinya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesederhanaannya. Barangkali juga karena dia adalah putera termuda Kazekage sebelumnya, dia menjadi tidak menginginkan

    sesuatu ataupun kekurangan suatu kemewahan. Walaupun dia memiliki semua kebutuhan duniawi, namun dulu dia merasa sangat kesepian.



    “Ahhh..”



    Gara mengeluh, kemudian mendongak, melihat langit.



    Semburat cahaya matahari sore seakan menyentuh rambutnya dengan lembut. Corak rambutnya lebih mendekati merah daripada kecoklatan. Wajahnya terlihat tampan dan sedap dipandang. Dia tampak seperti marmer yang di pahat.



    Dia bertanya-tanya.. Kapan dia bisa melambung jauh dan terbang ke langit.



    Ya! Sekarang ini musuh yang harus dia hadapi adalah segunung tumpukan kertas, pekerjaan.



    Shinobi di dunia Ninja bergabung dan bekerjasama untuk melawan Akatsuki yang ingin menguasai dunia, Akatsuki kemudian berhasil dikalahkan, bersamaan dengan dikalahkannya Ootsutsuki Kaguya.



    Akan tetapi pertarungan untuk melindungi dunia itu tidak dibayar oleh siapapun.



    Hampir seluruh Daimyou tentu akan membiayai anggaran peperangan selama hal itu masih mempunyai kaitan dengan keamanan nasional negara mereka secara teknis. Namun, Negeri Angin terus-menerus menetapkan kebijakan penggunaan persenjataan secara terbatas selama sepuluh tahun belakangan ini. Jadi mereka juga tentu akan menolak anggaran perang yang datang secara tiba-tiba.



    Lagipula pertempuran ini adalah pertempuran diantara kalangan para Ninja sendiri. Mereka pasti akan bersikukuh demian.



    Para Daimyou itu seolah membuat alasannya masuk akal. Namun bukankah karena perlindungan para Ninja juga mereka dapat hidup sampai saat ini?



    Shinobi Sunagakure menjadi sangat jengkel. Tak sepantasnya para Daimyou bertindak seperti itu.



    Mereka tidak meminta uang sehingga tidak bisa memiliki kemewahan, mereka juga tidak meminta emas.



    Rumah sakit bersalin terus menjaga sanitasinya demi kesehatan bayi dan membangun sumur untuk menjauhkan semuanya dari keadaan sulit. Investasi utama dialihkan pada pusat penelitian sehingga Sunagakure belum bisa bersaing dalam bidang kemajuan teknologi. Dana pensiun untuk Shinobi di nonaktifkan, dialihkan pada penyembuhan Shinobi yang terluka dalam perang, juga untuk keluarga-keluarga yang kehilangan pencari nafkah mereka, yang telah gugur dalam perang.



    Karena semua alasan itulah, warga Sunagakure sangat membutuhkan uang.



    Untuk mendapatkan uang dari Daimyou…. Ya! Itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh Gaara sebagai Kazekage.



    Pekerjaan itu tidak memerlukan perkelahian dengan Ninjutsu, juga tidak memerlukan petualangan berdarah.



    Sebaliknya, yang diperlukan hanyalah bergulat dengan sekumpulan dokumen. Dia harus berkonsentrasi pada landasan kerja yang bagus, demi kepentingan di masa mendatang. Upaya mediasi yang membosankan.



    Itulah alasan yang membuat Gaara sempat mengeluh.



    “Gaara. Kau disini?”



    Pintu yang dibuka menimbulkan suara berdercit, disertai dengan masuknya seorang Kunoichi ke ruangan itu.



    Dia adalah wanita yang cantik, rambutnya berwarna keemasan. Warna rambutnya akan mengingatkanmu pada kilauan pasir gurun dibawah sinar matahari pagi.



    Tidak banyak orang di desa yang berbicara dengan Gaara – Tentu, lagipula dia juga seorang Kazekage bukan? – Lalu siapa dia? Dia terlihat sangat akrab dengan Gaara.. Dan diseluruh desa ini hanya dia yang berbicara akrab dengan Gaara seperti ini.



    Ya! Wanita itu tentu saja Temari.



    “Ada apa?” Tanya Gaara, Gaara yang tadinya tegang karena pekerjaannya kini sudah lebih santai sedikit.



    Ketika kakak perempuannya datang seorang diri ke kantornya, biasanya karena ada sebuah urusan yang benar-benar penting berhubungan dengan pekerjaan. Kakak laki-laki Gaara – Kankurou juga tidak menemani Temari.



    “Hehe..”



    Seperti yang dipikirkan Gaara.. Temari sekarang duduk, dan sepertinya akan memulai sebuah pembicaraan. Namun kali ini berbeda, senyum lebar mengembang di wajahnya, dia terlihat santai.



    “Sebenarnya bukan apa-apa sih. Aku mendapatkan surat dari Shikamaru lagi.. Kau tahu?”



    “Iya, aku tahu.”



    “Dia selalu menulis semuanya di atas kertas, karena dia belum mempercayai sistem keamanan surat elektronik. Jelas Temari. “Ku rasa ini aneh dan Kuno. Tetapi juga karena dia ingin berhati-hati.”



    Shikamaru adalah tunangan Temari. Dia adalah Shinobi yang sangat cerdas dan lihai, pertemuan mereka terjadi selama ujian chunin di Konoha.



    Gaara sangat tercengang ketika Temari mengatakan hubungannya dengan Shikamaru padanya.



    Tetapi ketika Gaara membiacarakan hal ini dengan Kankurou:



    “Nah, ini sudah jelas.”



    “Bagaimana ini bisa terjadi?”



    Gaara menjadi sangat risau setelah percakapan itu. Dia bahkan sampai membaca kisah cinta ‘Icha-icha paraside’ untuk memahami ‘tanda-tanda’ apa yang sebenarnya sudah dia lewatkan selama ini. Tetapi diujung hari ini, dia akhirnya menyimpulkan ‘mereka yang tidak mengerti akan terus tidak mengerti’.



    “Perkembangan sangat cepat terjadi dalam sistem enkripsi yang digunakan dalam surat elektronik. Rinciannya ada di file THX-1138 yang dikirim oleh Raikage-“



    “Bukan itu yang sedang aku bicarakan.”



    “….. Bukannya kita sedang berbicara soal surat elektronik?”



    “Ahh..” Temari mendesau keras, mengangkat bahunya. “Gaara, aku bertanya-tanya ketika membicarakan hal-hal seperti ini, kenapa kau jadi seburuk Naruto dari Konoha itu sih?”



    “Apakah ada yang salah dengan yang aku katakan tadi?”



    “Ada! Sebenarnya ada!” Temari mengarahkan ‘Tessen’nya pada Gaara. “Ketika wanita sedang membicarakan hal semacam ini, dia akan lebih suka jika kau mendengarkan apa yang akan dibicarakan mengenai isi suratnya. Kau paham?”



    “Apakah ini adalah keadaan darurat atau semacamnya?”



    “Tidak, itulah sebabnya aku memberitahumu.” Temari tersenyum grogi. Sepertinya dia akan menjelaskan dengan lebih detail lagi. “Ini adalah upacara, upacara, jadwal upacara.”



    “Ahh…”



    Tanggal upacara pernikahan tepatnya, suatu masalah yang belum bisa dipecahkan oleh Gaara, terus menggantung dalam pikirannya.



    Temari adalah kakak perempuan Kazekage, dan dalam hal yang sama.. Shikamaru juga adalah seorang tokoh penting di desa Konoha.



    Dengan demikian, pernikahan ini juga melibatkan politik.. rincian dari upacara pernikahannya tidak dapat ditentukan oleh pihak yang menikah saja.



    Jika membuat keputusan yang salah, ratusan Shinobi bisa saja mati.



    Sejak zaman dahulu, Sunagakure dan Konohagakure sudah menjalin hubungan baik dan mendalam.



    Dulu, dulu sekali.. Saat pertemuan lima kage pertama kalinya diaadakan. Sunagakure bisa bertahan karena Konohagakure memberikan mereka sebidang tanah subur dalam perjanjian rahasia.



    Setelah itu, orang-orang menganggap kalau wilayah selatan yang diinginkan oleh Sunagakure adalah sebidang tanah yang lebih subur dan kaya, terletak Konohagakure sebelah utara.



    Ketika pertama kalinya Gaara dan Temari bertemu dengan Naruto dan Shikamaru di Konoha. Mereka sedang terjebak di bawah skenario dan rencana kotor.



    Namun jika kau berkata seperti itu, maka akan memberi kesan jika Sunagakure tidak adil dan seolah sedang melakukan agresi tunggal. Akan tetapi, dunia Shinobi bukanlah sebuah tempat yang sederhana.



    Kebenaran yang sesungguhnya adalah pihak Konohagakure juga merencanakan banyak hal untuk mengacaukan Sunagakure. Bertahun-tahun yang lalu, kedua desa tersebut terlihat seperti dua desa yang beraliansi, ya! Tapi jika itu di lihat dari luarnya saja, namun jika ditelusuri lebih mendalam, terjadi ketegangan dan pergolakan sengit antara dua desa tersebut.



    Justru karena perjalanan sejarah yang panjang semacam itu.. memberi signifikansi besar dalam bidang politik. Kenyataannya Temari, puteri Kazekage terdahulu sekarang menikah dengan seorang anggota klan Nara dari Konoha.



    Ini adalah sebuah petunjuk yang jelas, dimana kedua desa itu kini tidak hanya bersekutu atas dasar ‘hitam di atas putih’ .. Tetapi lebih dari yang tercantum di atas secarik kertas perjanjian, hubungan antar desa itu kini sudah tidak menegang. Sudah lebih baik.



    Gaara berkata, “Lebih baik apabila pihak Konoha menerima pengajuan kita soal tanggal upacara pernikahannya.”



    “Kau sekarang terlihat tidak sentimen lagi ya?” Jawab Temari. “Kau pikir seberapa jauh aku dan Shikamaru memeras pikiran mengenai hal ini?”



    “Akan lebih baik kalau orang-orang bertanggung jawab soal keamanannya juga.”



    “Kau tidak lucu sama sekali. Jujurlah dan katakan kalau kau merasa iri.” Temari bersandar seraya mencubit pipi Gaara.



    Kalau Gaara yang dulu, mungkin dia akan membunuh Temari jika dia bertingkah seperti sekarang ini, entah kenapa dia sekarang sudah berubah. Naluri membunuhnya sudah tidak seperti dulu.



    Sebaliknya, cukup mengejutkan.. dia pikir ketika pipinya di cubit oleh kakak perempuannya, itu adalah sebuah hal yang tidak buruk sama sekali.



    Walaupun demikian Gaara masih tidak bisa memahami kalau hubungan antara ‘keluarga’ berbeda dengan hubungan antara ‘pria dan wanita.’



    Yang Gaara tahu hanyalah ini: Ketika Gaara melihat Temari tersenyum terlalu lebar seolah-olah pipinya bisa saja rusak kalau dia terus melakukannya. Atau ketika dia melihat sekilas senyum teman dekatnya – Uzumaki Naruto yang ditunjukkannya pada Hyuga Hinata. Pikiran ini akan merasukinya:



    Semua itu itu benar-benar berbeda.



    Ibu Gaara sendiri segera meninggal ketika dia melahirkan seorang Jinchuriki.



    Ayahnya tidak pernah menikah lagi.



    Jika memikirkannya kembali, Gaara mengira mungkin saja ayahnya melakukan hal itu untuk menjaga kesetiaan pada Ibunya.



    “Lagipula kalau desa Konoha menerima pengajuan kita.. maka semuanya akan berjalan lancar-lancar saja.” Kata Gaara sembari bangkit dari duduknya.



    “Hey! Kau mau kemana?”



    “Para tetua memintaku untuk menghadiri rapat. Jika aku datang duluan sebelum mereka memanggilku, aku rasa akan menciptakan suasana yang baik.”



    “RUGOOOOOOOO.”



    Sebuah pusaran pasir berputar-putar. Bergulung ke sekitarnya. Ditengah-tengah badai pasir itu terdapat sosok manusia yang besar.



    ‘Besar ya?’ Pikir Kankurou. Walaupun ini adalah perbuatan musuhnya.. dan walaupun ini tidak membantu, Kankurou sempat kagum dan tercengang dengan pemandangan itu.



    Wujud di tengah badai pasir itu, tingginya kira-kira sepuluh.. Tidak! Dua puluh meter. Ukuran ini sama dengan tinggi sebuah bangunan Kecil.



    Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya Hewan Kuchiyose yang dipanggil. Sangat jarang ada Shinobi yang bisa bertransformasi ke dalam bentuk sebesar itu.



    Ini berbeda dengan teknik perbesaran tubuh klan Akimichi…!! Itulah yang Kankurou pikirkan ketika melihatnya. Aku kira ini adalah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh ninja pelarian ‘Rangking A’ yang namanya tercantum dalam ‘Bingo Book’.



    “Tuan Kankurou! Saya akan menangani ini.”



    “!!”



    Salah satu anak buah Kankurou – Amagi sudah melompat ke dalam medan itu.



    “Musuh belum membuat pergerakan sama sekali!!” Bentak Kankurou. “Terlalu awal untuk membuat serangan.”



    “Tuan! Kalau saya tidak buru-buru menyerangnya maka hanya akan membuat musuh menghimpun kekuatannya untuk penyerangan.”



    Amagi masih sangat muda.



    Dia lolos ujian Chunin pada umur 13 tahun, menjadi pengawal Kankurouu pada umur 15 tahun. Dia adalah generasi yang belum mengalami pengalaman perang melawan Kaguya. Amagi adalah lelaki muda yang memiliki penampilan seperti perempuan. Gaya rambutnya juga, orang yang belum tahu dia pasti akan mengira jika dia adalah perempuan.



    “Saya keluar!” Amagi berteriak.. dan sepuluh, tidak.. dua puluh ‘Kozura’ melambung dari tangannya, menuju arah musuh. Secepatnya, dalam waktu yang bersamaan Amagi melempar sekumpulan belati juga.



    Amagi mempertunjukkan skillnya yang artistik. Karena inilah Jounin Kankurou mampu menciptakan momen untuk membelokkan dengan cepat rentetan serangan senjata tajam berukuran kecil.



    “UOOOOOOOOOOO.” Raksasa itu menggerakkan tangannya, menyapu bersih senjata-senjata yang mengusiknya.



    Tetapi, memang itulah yang Amagi harapkan.



    “Kena kau!” Teriak Amagi. ‘Kozura’ yang dilemparnya mendadak tertarik secara bersamaan membentuk semacam sabuk berwarna perak. Senjata itu berubah arah di udara, mengusik lengan raksasa itu, namun sebenarnya sasarannya adalah jantungnya. Meluncur ke depan bagai hujan meteor.



    Aaah, jadi dia menggunakan benang chakra setelah serangannya ya. Pikir Kankurou.



    Hal itu adalah kemampuan khusus shinobi Sunagakure mereka dapat merubah chakra menjadi benang-benang chakra untuk mengendalikan Kugutsu. Menggunakan benang chakra untuk merubah arah ‘Kozura’ sebagai penggeraknya adalah teknik asli yang ditemukan oleh Amagi.



    Tapi seperti yang aku bilang. Dia masih muda.



    “RUOOOOOO!!” Raksasa itu mengaum kemudian menghimpun kekuatannya.



    “!!”



    Amagi melihat hal yang tak biasa akan terjadi, dia buru-buru menarik ‘Kozura’nya.



    Tetapi dia terlambat, satu detik! Tidak setengah detik terlambat.



    Itu adalah petir.



    Sambaran petir itu membeludak keluar dari tubuh si raksasa, menghantam tempat Kankurouu dan Shinobi lainnya berada.



    “Amagi!!” Teriak Kankurou.



    Dia dan shinobi yang lainnya baik-baik saja. Mereka hanya kehilangan pijakan mereka karena sambaran petir tadi.



    Namun tidak pada Amagi. Benang chakranya masih terkait dengan ‘Kozura’nya, dia terhantam sengatan listrik petir tadi.



    Amagi roboh, seperti kugutsu yang dipotong benang chakranya.



    “Ahh.”



    Orang-orang bilang ketika kau mati, kau akan melihat cahaya lentera yang berputar-putar.



    Amagi sendiri membayangkan kalau kematiannya akan menjadi sebuah peristiwa yang heroik, tetapi kenyataannya tidak.



    Dia mampu bertahan berkali-kali setelah pertempuran pertamanya.



    Siapa yang pernah berpikir kalau seorang Ninja bisa roboh karena jutsunya sendiri? Tentu hal itu tak dipikirkannya. Jutsunya menghancurkan dirinya sendiri.



    Apakah aku akan mati dengan cara seperti ini? Pikiran itu membawa Amagi dalam kekalutan. Aku masih belum.. Aku masih belum melakukan apapun.



    Dia merasakan kesadarannya menjauh, kemudian.. dia seolah jatuh dalam jurang yang amat gelap.



    “Hey!” Kata seseorang. Mereka memegang lengannya dengan erat. Membuat lengan Amagi terasa hangat.



    “Ahh.”



    Amagi sempat berpikir jika orang yang sedang membawanya adalah ayah atau ibunya.



    Tidak perlu malu, ini adalah perasaan yang akan dialami oleh setiap orang di medan pertempuran.



    “Jadi kau masih hidup ya? Huh!”



    Orang itu adalah Kankurou. Dia memakai make up kabuki warna merah seperti biasanya. Kankurou sedang memandang Amagi.



    “Jutsu tadi pada dasarnya adalah elemen magnet: Teknik Raijinga.” Kata Kankurou pada Amagi. Dia menyandarkan shinobi muda itu di sebuah batu besar yang dikiranya aman. “Seperti namanya, menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menyerap massa disekitarnya. Memperluas wujud skalar tubuh dan mengubahnya menjadi bentuk raksasa. Singkatnya, itu adalah jutsu yang menciptakan ukuran raksasa menggunakan pasir besi.”



    Kankurou tahu kalau Amagi sudah mendengar penjelasan itu saat pengarahan tadi, namun Kankurou mengulang penjelasan ini untuk membangkitkan akal sehat Amagi.



    Shinobi adalalah orang istimewa yang secara terus menerus menempatkan diri mereka dalam medan tempur di dalam misinya. Menerima berbagai tipe pelatihan. Tidak peduli seberapapun darah akan menetes, tidak peduli seberapa takut mereka mati. Jika mereka mendengar rician misi mereka lagi, secara psikologis mereka akan merasa tenang.



    Kankurou tidak tahu apakah ini adalah perilaku alami seorang manusia.



    Yang dia tahu sekarang, dia tidak mau anak buahnya yang masih muda merasa mati di depan matanya sendiri. Dia melakukan pertolongan pertama pada pendarahannya juga.



    “Dia memakai elemen petir untuk memperbesar ukurannya. Tetapi ketika dia memakai kekuatan elektromagnetik, masalahnya akan jadi lebih berbeda.” Kankurou melanjutkan. “Raksasa itu menciptakan efek ‘piezoelectric’ untuk meluluhkan grafit bawah tanah. Kemudian pelepasan listrik dapat dibuat. Dia mengambil kekuatan dari alam disekitarnya, namun penggunaannya juga terbatas pada cadangannya sendiri.”



    “Maafkan aku…….” Gumam Amagi. Dia berpegangan erat di lengan Kankurou.



    Tampaknya pikirannya masih agak kacau, tetapi Kankurou memahami permintaan maafnya.



    Barangkali beginilah pikiran Amagi saat ini: Aku mendapat pengarahan dari Jounin yang aku kagumi. Orang-orang akan mempunyai pikiran semacam ini.. terutama karena ini adalah pengalaman dalam misi ‘level A’ perdananya.



    Ya! Orang yang tidak akan goyah dalam menjalankan misi ‘level A’ perdananya adalah Gaara. Kankurou tiba-tiba teringat wajah Gaara yang tak pernah menunjukkan emosinya.



    — Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia —



    Misi ‘level A’ perdana Gaara atau bisa dikatakan misinya untuk pertama kali adalah bertarung melawan shinobi level jounin, kejadian itu adalah saat Gaara masih berusia 12 tahun.



    Misi itu tidak lama setelah ujian chunin di konoha berakhir. Bersamaan dengan selesainya rencana penghancuran Konoha oleh Orochimaru.



    Sebenarnya, mau diingat bagaimanapun.. salah satu diantara mereka adalah sannin legendaris, saat itu.. juga ada banyak pengguna kekkei genkai yang bekerjasama untuk menghancurkan konoha. Hal ini sesungguhnya dapat dikualifikasikan ke dalam misi ‘level A’.



    Namun bisa dibilang, pada saat itu Kankurou dan yang lainnya merasa kalau misi ‘level A’ akan berlaku bila sesuatunya berjalan sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Pada saat itu umur Kankurou masih masih 14 tahun, sedangkan umur Temari 15 tahun.



    Jika memikirkan insiden yang terjadi di konoha, Kankurou merasa seolah sedang bernostalgia. Saat itu, ditengah-tengah pertarungan.. mereka bertemu seseorang yang mirip dengan ‘Matahari’.



    Uzumaki Naruto.



    “Tuan Kankurou. Dia datang!”



    Panggilan dari seorang Genin membuat Kankurou membuyarkan lamunan masa lalunya.



    “Baiklah, kita keluar secepatnya.” Dia berkata pada Amagi. “Saat ini bertindaklah sesuai rencana. Ok?”



    “Ya..” Amagi lebih bisa diajak kerja sama sekarang. Bahkan setelah dia pikir dia bisa mati kapan saja ditengah-tengah misi mengerikan ini.. ajaibnya dia berhasil mendapatkan kekuatannya kembali.



    Petir-petir yang telah dikumpulkan oleh raksasa itu menyambar kearah mereka, Kankurou sengaja melompat ke dalam jalur musuh.



    Di dalam pertempuran antara shinobi dengan shinobi, melompat dan mengeksploitasi diri sebanyak delapan kali, sembilan atau lebih dari sepuluh kali adalah cara untuk mengecoh musuh, menyerang titik lemahnya.



    Tetapi orang-orang seperti Gaara dan Uzumaki Naruto adalah perkecualian. Dan perkecualian tetaplah perkecualian.



    Dalam hal ini, Kankurou ingin mengecoh musuh dengan memancing musuh kearahnya, tetapi nampaknya musuh sudah mengetahuinya.



    Tetapi musuh masih berbalik ke arah Kankurou. Suara langkah kakinya berdebuk sangat keras.



    Tampaknya musuh terlalu percaya diri dengan ‘Raijinga’ yang dia miliki.



    Rasa ini sepertinya tidak asing, Kankurou jadi teringat adik laki-lakinya – Gaara.



    Pasir dan elektromagnet mungkin saja terlihat berbeda. Tetapi akhirnya.. keduanya tetap dipakai sebagai jutsu pertahanan mutlak.



    Mereka melindungi tubuh mereka dengan armor tak terkalahkan, sekaligus menggunakan armor tersebut sebagai senjata penyerang. Jika ada perbedaan, Gaara tidak menggunakan jutsu yang dapat mengubah dirinya dalam bentuk raksasa.



    Berubah menjadi ukuran raksasa sebenarnya juga menguntungkan dibalik penampilannya sendiri.



    Dia cepat!



    Dalam sekejab mata, raksasa itu sudah mendekati Kankurou.



    Orang-orang biasanya mengira kalau sesuatu yang besar seperti itu akan bergerak lambat.



    Baik itu paus, balon udara, dan monster-monster seperti Raisha dan Juubi. Hal-hal besar seperti ini membuat orang berpikir kalau mereka akan bergerak dengan lamban.



    Tetapi persepsi seperti ini justru bisa menipu pandangan mata.



    Ketika makhluk semacam itu mengambil sebuah langkah yang lebar maka dia akan dapat bergerak dengan cepat. Ini adalah suatu hal yang dapat dipahami dengan mudah, seperti halnya kalau orang tua dan anaknya sedang melakukan lomba lari.



    Sesuatu yang memiliki ukuran besar tentulah lebih cepat.



    Berpikir kalau mahkluk kecil lebih gesit untuk menghindari yang lebih besar hanyalah sebuah khayalan belaka.



    Raksasa itu dengan santai mengangkat kakinya ke atas Kankurou, telapak kakinya terlihat lebih besar daripada atap sebuah rumah kecil. Jika kau terinjak, kau akan hancur berkeping-keping.



    ‘Tak.. tak.. tak..’



    Kankurou mengatur lompatannya, dia berhasil menghindari injakan raksasa itu sebanyak tiga kali.



    Tetapi untuk yang ke-4 kalinya dia tidak melompat menjauh, hanya melompat saja.



    Lompatannya kali ini menuju lutut raksasa itu, berniat untuk mendaki tubuhnya, menuju wajahnya.



    Shinobi sekelas Jounin dapat melompat dengan cepat, minimal melompat pada cabang-cabang pepohonan. Kaki raksasa itu dapat menjadi pijakan ideal untuk Kankurou, melompat lebih tinggi lagi.



    Tetapi Raijinga bukan hanya jutsu satu-satunya yang dia punyai.



    Tuan Kankurou! Amagi tak dapat berteriak dengan keras. Namun suara jeritannya terngiang dalam pikiran Kankurou.



    Dengan cepat Kankurou sudah menyentuh permukaan lutut raksasa itu, medan elektromagnetik yang menjadi daya dorong raksasa itu mempengaruhi Kankurou juga. Seluruh tubuh laki-laki itu hancur menjadi potongan-potongan kecil.



    Si raksasa tertawa senang.



    Setiap bagian tubuhnya adalah senjata yang dapat digunakan untuk melawan musuhnya. Itu adalah pertahanan mutlak, atau lebih tepat dapat digunakan sebagai pertahanan dan penyerang. Setiap orang yang menyerangnya akan hancur terpotong-potong ketika menyentuh tubuhnya.



    Raksasa itu barangkali belum pernah merasakan kegagalan selama hidupnya.



    Itulah sebabnya Kankurou tertawa.



    “!!”



    Kankurou tidak segera keluar. Tetapi dia masih hidup, dapat didengar dari suara cibirannya.



    Soal Kankurou yang tercabik-cabik tadi.. mayatnya tiba-tiba berubah menjadi serpihan-sepihan kecil yang tajam, tak terhitung jumlahnya.. Serpihan itu terbang dan menyerang tubuh raksasa itu, menusuk tubuhnya.. menimbulkan suara menderu seperti pasir dan mengacaukan tubuh raksasa itu.



    Di tempat Kankurou jatuh hanya terdapat jubah hitamnya.



    Ini sebenarnya adalah tipuan sederhana.



    Kankurou yang terlihat melompat ke lutut raksasa tadi sebenarnya adalah Kugutsu yang dibawa di punggungnya. Dia bertukar tempat dengan kugutsunya pada menit-menit terakhir. Kankurou yang asli masuk ke dalam tanah dan mengirim kugutsunya untuk menghadapi si raksasa.



    Tipuan ini agak sederhana, tapi penggunaan waktu yang sempurna dan pemanfaatan titik rentan psikologis manusia adalah keahlian Kankurou. Tidak mengherankan kalau Amagi yang masih kurang berpengalaman tertipu juga.



    Amagi dan raksasa itu juga, raksasa itu tidak mengamati orang yang berpijak di kakinya dengan lebih teliti. Ini adalah kelemahan matanya, karena jaraknya antara mata dan kaki yang terlalu tinggi.



    “GAUUUUHHHHH.” Raksasa itu memekik, sepertinya dia sedang mengalami rasa sakit.



    Yang dilihat Amagi.. raksasa itu sia-sia saja mengirim gelombang elektromagnetik melalui benang kugutsu. Nah, seperti yang diharapkan. Si raksasa sekarang menggeliat, menanggung sakit yang tak tertahankan.



    “Dia tidak hanya menderita karena terserang pecahan-pecahan tadi.” Kankurou mengamatinya, mengemukakan pandangannya.



    Wajah Kankurou terlihat sumringah, itu adalah ekspresi yang ditunjukkannya setelah berhasil menyuguhkan tipuan hebat di hadapan banyak orang.



    Kankurou sedang membicarakan “Keirakukei” musuh.



    Dasar-dasar dari Ninjutsu adalah “Keirakukei” yang membawa energi dan kehidupan – misalnya chakra – melewati aliran-aliran yang ada pada “Keirakukei”. Kankurou sudah melakukan tindakan yang tepat, meluncurkan sarat benang chakra pada raksasa tadi melalui serangan-serangannya.



    Singkatnya, dia merubah raksasa itu menjadi semacam “kugutsu hidup”.



    Tentu, Kankurou tidak memiliki jutsu seperti Byakugan yang mampu mengamati titik dan aliran chakra lawan dengan sempurna, namun jika mempelajari masalah ini dengan giat.. kau bisa mengirim chakra untuk menyerang “Keirakukei” lawan. Sehingga menciptakan aliran chakra dengan arus yang berlawanan, merilis jutsu itu untuk mengacaukan sistem chakra lawan.



    Tidak mampu mempertahankan ‘Raijinga no jutsu’.. Raksasa itu ambruk.



    Kalau dia adalah Shinobi yang berpengalaman, dia akan mampu berdiri kembali setelah beberapa detik.



    Lawan mereka tentu saja Shinobi yang berpengalaman, namun sayangnya dia kurang beruntung.






    Ketika dia terjatuh.. Kankurouu mengirim tiga chunin untuk menangkap raksasa itu.. Err, tepatnya shinobi yang menggunakan wujud raksasa dengan jutsunya.

    0 comments:




    Chino berdiri dihadapan kolam merah. Pada waktu itu, Sasuke menatapnya.



    "... Sasuke, kenangan mu muncul hanya sedikit. Mungkin sesuatu yang akan menjawab keraguan mu ada disini. "



    Chino tidak memiliki semangat juang lagi. Mungkin dia berniat menerima hukuman.



    Chino memberitahu pada Sasuke, dia ingin bicara dihadapan itu, dan dibawa ke kolam di mana shinobi berbaring disana.



    Chino meletakkan tangannya ke dalam kolam, dan chakra yang merangkak di kolam kembali padanya. Juga termaksuk salah satunya yang beredar di dalam tubuh shinobi ini.



    "Selama Perang Dunia Shinobi Keempat beberapa pasukan tentara yang mencurigakan melewati bawah tanah Yugakure." Kata Chino sambil melihat jauh untuk mengingat.



    “Aku juga bisa memperoleh informasi dari mata air mineral. Ketika Pasukan tentara yang mencurigakan bersentuhan dengan mata air mineral di bawah tanah, beberapa informasi mengalir ke dalamnya. "



    Dia mungkin berbicara tentang Zetsu putih.



    "Aku menggunakan jutsu ini pada struktur itu. Namun, sementara menggunakannya ada sesuatu yang aku pikir itu aneh. "



    Ketika Chino menempatkan tangannya ke dasar kolam, letusan lumpur panas berhenti, dan kembali ke dalam bumi. Air kolam surut, dan tubuh shinobi secara bertahap terbebas dari air. Chino melihat kembali ke Sasuke.



    "Dalam kelompok yang mencurigakan, ada orang-orang yang berpikir tak jelas bahwa dia harus berjuang melawan sesuatu yang sangat berbeda. Tidak, bukan itu mereka pikir ... mungkin itu telah ditanam ke mereka secara sepihak. "



    "…apa maksudmu."



    Sementara ia mendengarkan nya, detak jantungnya sedikit meningkat. Dia memiliki firasat tidak menyenangkan.



    "Aku tidak mengerti dengan jelas, tapi ... aku punya firasat bahwa orang-orang telah siap untuk sesuatu yang berbeda. Untuk memerangi sesuatu yang jauh lebih kuat ... "



    Mendengar kata-kata Chino, Sasuke menutup matanya erat.



    Ada hal yang membuatnya khawatir tentang pertempuran dengan Kaguya.



    Mengapa Kaguya, meskipun begitu kuat, dia telah membangun pasukan Zetsu putih dan membuat pasukan untuk perang?



    Kecemasan perlu nya hendak menjadi kenyataan.



    "Sesuatu ini pasti akan datang suatu hari nanti."



    "Apakah kau mencoba untuk memberitahu ku bahwa ada makhluk yang terintimidasi bahkan Kaguya ... dan mereka akan tiba ke dunia ini ...?"



    Itu hari yang akan datang ketika perdamaian yang akhirnya mereka peroleh akan rusak



    Karena itu, akan ada masa depan dunia di mana orang akan berjalan dalam kehancuran lagi?



    Namun, 'Tidak' Sasuke menggeleng. Aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Aku pasti akan melindunginya.



    Melihat Sasuke, Chino mengatakan



    "Kau tidak harus melakukan itu sendirian."



    Ketika ia menatapnya, Chino tertawa.



    "Kau memiliki teman yang bisa berbagi rasa sakit mu, kan?"



    Pada kata-kata itu dia tenggelam dalam diam selama sedetik, maka ia mengangguk pelan.



    "…benar."



    Itu benar, Dia tidak sendirian.

    Novel Sasuke Shinden Chapter 4 Part 3

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»




    Chino berdiri dihadapan kolam merah. Pada waktu itu, Sasuke menatapnya.



    "... Sasuke, kenangan mu muncul hanya sedikit. Mungkin sesuatu yang akan menjawab keraguan mu ada disini. "



    Chino tidak memiliki semangat juang lagi. Mungkin dia berniat menerima hukuman.



    Chino memberitahu pada Sasuke, dia ingin bicara dihadapan itu, dan dibawa ke kolam di mana shinobi berbaring disana.



    Chino meletakkan tangannya ke dalam kolam, dan chakra yang merangkak di kolam kembali padanya. Juga termaksuk salah satunya yang beredar di dalam tubuh shinobi ini.



    "Selama Perang Dunia Shinobi Keempat beberapa pasukan tentara yang mencurigakan melewati bawah tanah Yugakure." Kata Chino sambil melihat jauh untuk mengingat.



    “Aku juga bisa memperoleh informasi dari mata air mineral. Ketika Pasukan tentara yang mencurigakan bersentuhan dengan mata air mineral di bawah tanah, beberapa informasi mengalir ke dalamnya. "



    Dia mungkin berbicara tentang Zetsu putih.



    "Aku menggunakan jutsu ini pada struktur itu. Namun, sementara menggunakannya ada sesuatu yang aku pikir itu aneh. "



    Ketika Chino menempatkan tangannya ke dasar kolam, letusan lumpur panas berhenti, dan kembali ke dalam bumi. Air kolam surut, dan tubuh shinobi secara bertahap terbebas dari air. Chino melihat kembali ke Sasuke.



    "Dalam kelompok yang mencurigakan, ada orang-orang yang berpikir tak jelas bahwa dia harus berjuang melawan sesuatu yang sangat berbeda. Tidak, bukan itu mereka pikir ... mungkin itu telah ditanam ke mereka secara sepihak. "



    "…apa maksudmu."



    Sementara ia mendengarkan nya, detak jantungnya sedikit meningkat. Dia memiliki firasat tidak menyenangkan.



    "Aku tidak mengerti dengan jelas, tapi ... aku punya firasat bahwa orang-orang telah siap untuk sesuatu yang berbeda. Untuk memerangi sesuatu yang jauh lebih kuat ... "



    Mendengar kata-kata Chino, Sasuke menutup matanya erat.



    Ada hal yang membuatnya khawatir tentang pertempuran dengan Kaguya.



    Mengapa Kaguya, meskipun begitu kuat, dia telah membangun pasukan Zetsu putih dan membuat pasukan untuk perang?



    Kecemasan perlu nya hendak menjadi kenyataan.



    "Sesuatu ini pasti akan datang suatu hari nanti."



    "Apakah kau mencoba untuk memberitahu ku bahwa ada makhluk yang terintimidasi bahkan Kaguya ... dan mereka akan tiba ke dunia ini ...?"



    Itu hari yang akan datang ketika perdamaian yang akhirnya mereka peroleh akan rusak



    Karena itu, akan ada masa depan dunia di mana orang akan berjalan dalam kehancuran lagi?



    Namun, 'Tidak' Sasuke menggeleng. Aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Aku pasti akan melindunginya.



    Melihat Sasuke, Chino mengatakan



    "Kau tidak harus melakukan itu sendirian."



    Ketika ia menatapnya, Chino tertawa.



    "Kau memiliki teman yang bisa berbagi rasa sakit mu, kan?"



    Pada kata-kata itu dia tenggelam dalam diam selama sedetik, maka ia mengangguk pelan.



    "…benar."



    Itu benar, Dia tidak sendirian.

    0 comments:





    MATA MERAH YANG MELIHAT KE MASA DEPAN



    Genjutsu Chino telah muncul secara tiba-tiba. Ketika dia menyadari hal itu, baik Nowaki dan temannya telah menghilang. kayu telah dipangkas oleh Elemen Topan Nowaki, dan pulau ini porak poranda.



    "... Oi, kau baik saja?"



    Namun di antara hal-hal ini, ia mampu mendeteksi beberapa shinobi yang telah ditawan oleh Chino dan lain-lain.



    Sasuke membangunkan mereka menggunakan pelepas genjutsu, dan mereka segera kembali ke kesadaran mereka.



    Karena mereka telah terlempar oleh angin Nowaki, semua orang entah bagaimana terluka, tapi mereka masih hidup. Mereka mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada Sasuke. Sekalipun shinobi Kumo yang mengelak.



    Di masa lalu Sasuke menyerang Killer Bee dari Hachibi, saudara Raikage, dan mencoba menculiknya. Kemudian ia juga telah bertarung dengan Raikage, dan merenggut salah satu lengan Raikage. Mereka memuja Raikage sebagai pemimpin desa mereka. Hal itu tak terelakkan bahwa mereka sedang mengalami perasaan campur aduk.



    Untuk sementara waktu, Sasuke memutuskan untuk mengirim mereka kembali ke Negaranya masing-masing.



    Pertama-tama Kirigakure. Kemudian, Kumogakure.



    Kemudian, ketika ia tiba di pelabuhan negara petir, di mana Kumogakure terletak, hal sepele terjadi.



    "Uooooo, Apa kalian baik-baik saja !!"



    "... Raikage?"



    "Raikage-sama!"



    "Raikage-sama datang ke sini untuk menyambut kami!"



    Ketika menghancurkan bangunan, Raikage bergegas menuju pelabuhan. Mendengar laporan dari shinobi yang telah diselamatkan, itu jelas bahwa ia tidak bisa menahan diri.



    Di dekat Raikage, ada Darui dan C, pembantu terdekatnya.



    Raikage, yang memiliki tubuh berotot, tiba di pelabuhan seperti kecepatan kilat dan menepuk tangan bahu shinobi sebagai hadiah ia mengatakan



    "Aku senang kau selamat!".



    Kekuatannya seperti biasa. dia bertanya-tanya apakah tulang mereka tidak akan pecah, tapi Raikage berterima kasih kepada mereka secara pribadi, dan seolah-olah benang kegugupan telah pecah, air mata naik di mata shinobi Kumogakure.



    Sasuke, sementara melirik ke tempat tersebut, diam-diam dia mencoba untuk meninggalkan tempat ini.



    "Anak nakal!"



    Namun, ia dihentikan oleh panggilan Raikage. Dia tidak dapat mengabaikannya, ia berbalik, dan Raikage menatap dia dengan wajah keras.



    Sasuke menatap sosoknya.



    Sesuatu itu tertutup haori nya, tapi lengan kirinya tidak ada. perilaku masa lalu Sasuke telah melemparkan bayangan bahkan di masa depan Raikage.



    "..."



    Raikage tidak mengatakan apa-apa. Melihat itu, Darui membuka mulutnya.



    "…Maaf. Kau sudah menyelamatkan kami. "



    Mungkin meskipun Darui telah bercampur perasaan nya terhadap Sasuke. Meski begitu, dia mengungkapkan perasaannya syukur atas nama shinobi dari Kumogakure. Pada kata-kata Darui, C melanjutkan.



    "Adapun shinobi yang berada di bawah genjutsu dan menyerang desa, aku mendengar bahwa ninja medis dari Konoha telah menemukan obatnya, dan mereka dapat menyelamatkan mereka semua. Namun, karena keterampilan tinggi dibutuhkan untuk penyembuhan ini, beberapa ninja medis dari Konoha datang ke sini sekarang. "



    Di Konoha, Tsunade terkenal karena ninjutsu medisnya, tetapi jika mereka menganggap kecerdikan-nya mungkin Sakura salah satu nya. Sasuke mengira bahwa dia adalah shinobi yang mereka butuhkan.



    hal itu tidak mungkin menjadikan sebuah alasan baginya untuk berhenti dan menemuinya untuk sementara waktu. Sasuke harus mencari Chino, dan dia harus berangkat lagi. Dia harus sesegera mungkin menghentikan jutsu aneh yang digunakan Chino.



    "Kau berniat untuk kemana sekarang!" Tanya Raikage kepada Sasuke.



    "... Aku akan mencari pemimpinnya."



    "Kalau begitu, Kumogakure juga akan bekerja sama. kriminal yang menyerang desa dengan cara kejam! Kita perlu menangkap mereka sesegera mungkin! "



    Raikage bergegas bangun. Sasuke menggeleng.



    "…tidak. tidak bisa, tapi aku bisa melakukannya. "



    "Apa katamu!"



     Mendengar kata-kata Sasuke, tiba-tiba suasana menjadi tegang. Bahkan jika ia merasakan murka Raikage, Sasuke melanjutkan.



    "Musuh memiliki teknik mata yang unik. Dia unggul dalam genjutsu, namun jumlah kemampuannya masih belum diketahui. Jika kita menganggap bahwa shinobi yang telah diculik baru-baru ini adalah orang-orang yang hilang berada pada kehilangan akal mereka, jika kita mendekati dia sembarangan kita hanya akan menghasilkan lebih banyak korban. "



    Sambil mendengarkan ceritanya, mulut Raikage menolak di sudut-sudut.



    "Dia juga mampu menangkapku dalam genjutsu, tapi dengan kekuatan mata ku, aku berhasil melepaskan jutsu itu. Bukan apa-apa tapi mata ku akan melawan mata merah itu. "



    Mata merah. Dia mengatakan kata itu tidak sengaja. Tapi pada saat itu, Raikage membuka mulutnya kaget.



    "…mata merah?"



    "…ya. Musuh memiliki mata berwarna merah darah. "



    Raikage mengalihkan pandangannya, merenungkan, lalu dia melihat Sasuke lagi.



    "Jangan bilang itu 'Kerryūgan' dari Klan Chinoike "



    "Kau tahu mereka?"



    Chino mengaku bahwa dirinya dari klan Chinoike. Melihat reaksi Sasuke, Raikage bertanya padanya



    "Kau tidak tahu mereka?". Dia tidak bisa memahami di mana ia maksudkan.



    "... Hmm. Hal ini tidak dapat membantu, mari kita jelaskan ini kepadanya. "



    Rupanya ini adalah cerita bahkan sebelum ketika Senju Hashirama dan Uchiha Madara mempertajam pedang mereka.



    Klan Chinoike. Dikatakan bahwa mereka itu tinggal di Negara Petir, memiliki mata yang basah dengan darah merah, yang disebut Kerryūgan, dan mampu menangani berbagai jutsu dengan menggunakan darah.



    Rupanya mereka unggul terutama dalam genjutsu, dan saat Kau terjebak dalam pupil mereka Kau tidak dapat melarikan diri.



    Pada saat itu, telah ditentukan seorang gadis dari klan Chinoike akan menikah sebagai Istri muda dari daimyo dari Negara Petir. Gadis itu memiliki sifat yang baik dan dia menyenangkan, tapi istri sah nya cemburu.



    Sengaja, tak lama setelah gadis itu menjadi istri muda, daimyo jatuh sakit, dan meninggal.



    "Wanita itu yang dia nikahi bersalah!''



    Setelah itu, istri sah tampaknya meletakkan semua kesalahan pada dirinya. Dia mengatakan bahwa klan Chinoike telah menipu daimyo, dan pada akhirnya mereka membunuhnya.



    Tapi dia telah membuat kebohongan, kebohongan untuk mereka semua tanpa kecuali. Kemudia, orang-orang di sekelilingnya yang tahu kekuatan unik genetik dari klan Chinoike memutuskan untuk menelan kata-kata istri sah itu.



    Akibatnya, gadis itu diasingkan ke sebuah tempat yang disebut Lembah Neraka bersama dengan klan Chinoike.



    "Waktu itu, istri sah daimyo menyewa klan Uchiha untuk mengejar klan Chinoike pergi."



    "…apa katamu…"



    "Bahkan saat itu nama Uchiha yang sudah terkenal jauh dan lebih luas. Di atas semuanya, klan Uchiha, yang memiliki Sharingan, adalah satu-satunya yang bisa menentang klan Chinoike, yang memiliki teknik mata yang unik. Aku mendengar bahwa klan Chinoike ingin meminta kesempatan untuk berdiskusi dengan klan Uchiha, tetapi mereka tidak mendengarkannya. "



    Juga klan Uchiha, yang terus menderita karena dianiaya oleh Konoha, telah mendukung penganiayaan terhadap mereka. Itu terlihat seperti sebuah perang. Mereka kebetulan didorong seseorang ke arah sudut, dan secara tidak adil mereka hancur di bawah kaki mereka.



    Setelah itu, sosok Itachi terbawa kembali ke pikirannya.



    Mungkin, Itachi tidak hanya prestasi bagi Uchiha, tetapi juga kegelapan kebohongan muncul dalam Uchiha. Itu sebabnya, tanpa menyalahkan siapa pun, ia mengambil semuanya sendiri, mungkin dia mencoba untuk mati membawa kegelapan ini sehingga kebencian tidak akan tersebarkan.



    Orang-orang yang terlibat dalam urusan belakangan, semua dari mereka, yang dibebani dengan irasionalitas dunia yang tidak mampu melakukan apa-apa dengan kekuatan sendiri, dan cenderung ke arah kegelapan.



    Sebuah kejahatan adalah kejahatan pasti. Namun, ia bertanya-tanya apakah cerita ini akan berakhir  jika ia membunuh mereka.



    "…anak nakal."



    Setelah itu, Raikage membuka mulutnya.



    "Ketika Naruto menundukkan kepalanya dan menempatkan kedua tangan di tanah salju untuk membelamu dihadapanku."



    mendengar kata-kata tak terduga itu, Sasuke membuka matanya lebar-lebar.



    "Itu terjadi ketika kau menculik adik ku Bee, dan Danzō telah mengizinkan kami untuk menyingkirkan mu sebagai ninja yang hilang atas permintaan kami. Naruto ingin kami untuk berhenti memburu dirimu, karena kau temannya, dan dia mengatakan bahwa dia tidak bisa duduk dengan tenang dan hanya melihat hal itu terjadi. "



    "..."



    "Dia tahu kau, dia tahu sifat mu, dan ia tidak pernah menarik kembali kata-kata nya. Kau bisa merasakan berjalan bebas di dunia sekarang ini. Kemudian kau juga telah menemukan alasan yang membuatmu mampu memahami orang di sekitar mu. "



    Itu kata-kata sederhana.



    Di masa lalu, Sasuke mencoba mengendalikan Lima Kage untuk menyatukan semua desa sendiri. Dia pikir itu benar.



    Namun, dia juga merasa entah bagaimana kerja kerasnya hingga Raikage dipuja oleh banyak shinobi dari desanya, dan ketika Sasuke melihat Raikage memberikan saran bahkan kepadanya dengan cara itu, ia berpikir bahwa jika saat itu ia telah di eksekusi oleh Lima Kage, ia akan membiarkan kebencian diam di banyak orang, dan mungkin dia akan melemparkan bayangan lebih jauh.



    "Klan Chinoike, telah dibuang ke lembah neraka, menghapus kehadiran mereka dari dunia shinobi, dan itu sudah dianggap musnah. Namun, jika Kau mengatakan bahwa seseorang yang memiliki Kerryūgan muncul sekarang, mungkin diam-diam ada yang selamat. Lembah Neraka ada di Negara Air Panas. Tempat yang harusnya hanya diketahui oleh klan Uchiha dan shinobi dari Yugakure. "



    Tanah Air Panas. Itu adalah tempat di mana Sasuke bertemu Chino dan lain-lain secara kebetulan. Selain itu, Negara Api Desa Konoha, Negara Air Desa Kiri, dan Negara Petir Desa Kumo: Negara Air panas dalam situasi geografis yang relatif dekat untuk masing-masing desa.



    Chino ada di Lembah Neraka. Untuk beberapa alasan dia mempunyai firasat tentang ini. Namun, bahkan jika ia adalah Sasuke dari klan Uchiha, yang telah mengasingkan klan Chinoike, dia tidak tahu di mana Lembah Neraka terletak.



    "Aku akan membantumu sebagai mediator untukmu dengan Yugakure. dan sisanya, ku serahkan padamu. "



    Raikage mendengus dengan ‘humph’, dan kembali ke shinobi dari desanya. Sasuke sedikit menundukkan kepalanya ke arah punggungnya.



    Kemudian, memperbaiki matanya pada arah Yugakure, ia menendang tanah.

    Novel Sasuke Shinden Chapter 4 Part 1

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»





    MATA MERAH YANG MELIHAT KE MASA DEPAN



    Genjutsu Chino telah muncul secara tiba-tiba. Ketika dia menyadari hal itu, baik Nowaki dan temannya telah menghilang. kayu telah dipangkas oleh Elemen Topan Nowaki, dan pulau ini porak poranda.



    "... Oi, kau baik saja?"



    Namun di antara hal-hal ini, ia mampu mendeteksi beberapa shinobi yang telah ditawan oleh Chino dan lain-lain.



    Sasuke membangunkan mereka menggunakan pelepas genjutsu, dan mereka segera kembali ke kesadaran mereka.



    Karena mereka telah terlempar oleh angin Nowaki, semua orang entah bagaimana terluka, tapi mereka masih hidup. Mereka mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada Sasuke. Sekalipun shinobi Kumo yang mengelak.



    Di masa lalu Sasuke menyerang Killer Bee dari Hachibi, saudara Raikage, dan mencoba menculiknya. Kemudian ia juga telah bertarung dengan Raikage, dan merenggut salah satu lengan Raikage. Mereka memuja Raikage sebagai pemimpin desa mereka. Hal itu tak terelakkan bahwa mereka sedang mengalami perasaan campur aduk.



    Untuk sementara waktu, Sasuke memutuskan untuk mengirim mereka kembali ke Negaranya masing-masing.



    Pertama-tama Kirigakure. Kemudian, Kumogakure.



    Kemudian, ketika ia tiba di pelabuhan negara petir, di mana Kumogakure terletak, hal sepele terjadi.



    "Uooooo, Apa kalian baik-baik saja !!"



    "... Raikage?"



    "Raikage-sama!"



    "Raikage-sama datang ke sini untuk menyambut kami!"



    Ketika menghancurkan bangunan, Raikage bergegas menuju pelabuhan. Mendengar laporan dari shinobi yang telah diselamatkan, itu jelas bahwa ia tidak bisa menahan diri.



    Di dekat Raikage, ada Darui dan C, pembantu terdekatnya.



    Raikage, yang memiliki tubuh berotot, tiba di pelabuhan seperti kecepatan kilat dan menepuk tangan bahu shinobi sebagai hadiah ia mengatakan



    "Aku senang kau selamat!".



    Kekuatannya seperti biasa. dia bertanya-tanya apakah tulang mereka tidak akan pecah, tapi Raikage berterima kasih kepada mereka secara pribadi, dan seolah-olah benang kegugupan telah pecah, air mata naik di mata shinobi Kumogakure.



    Sasuke, sementara melirik ke tempat tersebut, diam-diam dia mencoba untuk meninggalkan tempat ini.



    "Anak nakal!"



    Namun, ia dihentikan oleh panggilan Raikage. Dia tidak dapat mengabaikannya, ia berbalik, dan Raikage menatap dia dengan wajah keras.



    Sasuke menatap sosoknya.



    Sesuatu itu tertutup haori nya, tapi lengan kirinya tidak ada. perilaku masa lalu Sasuke telah melemparkan bayangan bahkan di masa depan Raikage.



    "..."



    Raikage tidak mengatakan apa-apa. Melihat itu, Darui membuka mulutnya.



    "…Maaf. Kau sudah menyelamatkan kami. "



    Mungkin meskipun Darui telah bercampur perasaan nya terhadap Sasuke. Meski begitu, dia mengungkapkan perasaannya syukur atas nama shinobi dari Kumogakure. Pada kata-kata Darui, C melanjutkan.



    "Adapun shinobi yang berada di bawah genjutsu dan menyerang desa, aku mendengar bahwa ninja medis dari Konoha telah menemukan obatnya, dan mereka dapat menyelamatkan mereka semua. Namun, karena keterampilan tinggi dibutuhkan untuk penyembuhan ini, beberapa ninja medis dari Konoha datang ke sini sekarang. "



    Di Konoha, Tsunade terkenal karena ninjutsu medisnya, tetapi jika mereka menganggap kecerdikan-nya mungkin Sakura salah satu nya. Sasuke mengira bahwa dia adalah shinobi yang mereka butuhkan.



    hal itu tidak mungkin menjadikan sebuah alasan baginya untuk berhenti dan menemuinya untuk sementara waktu. Sasuke harus mencari Chino, dan dia harus berangkat lagi. Dia harus sesegera mungkin menghentikan jutsu aneh yang digunakan Chino.



    "Kau berniat untuk kemana sekarang!" Tanya Raikage kepada Sasuke.



    "... Aku akan mencari pemimpinnya."



    "Kalau begitu, Kumogakure juga akan bekerja sama. kriminal yang menyerang desa dengan cara kejam! Kita perlu menangkap mereka sesegera mungkin! "



    Raikage bergegas bangun. Sasuke menggeleng.



    "…tidak. tidak bisa, tapi aku bisa melakukannya. "



    "Apa katamu!"



     Mendengar kata-kata Sasuke, tiba-tiba suasana menjadi tegang. Bahkan jika ia merasakan murka Raikage, Sasuke melanjutkan.



    "Musuh memiliki teknik mata yang unik. Dia unggul dalam genjutsu, namun jumlah kemampuannya masih belum diketahui. Jika kita menganggap bahwa shinobi yang telah diculik baru-baru ini adalah orang-orang yang hilang berada pada kehilangan akal mereka, jika kita mendekati dia sembarangan kita hanya akan menghasilkan lebih banyak korban. "



    Sambil mendengarkan ceritanya, mulut Raikage menolak di sudut-sudut.



    "Dia juga mampu menangkapku dalam genjutsu, tapi dengan kekuatan mata ku, aku berhasil melepaskan jutsu itu. Bukan apa-apa tapi mata ku akan melawan mata merah itu. "



    Mata merah. Dia mengatakan kata itu tidak sengaja. Tapi pada saat itu, Raikage membuka mulutnya kaget.



    "…mata merah?"



    "…ya. Musuh memiliki mata berwarna merah darah. "



    Raikage mengalihkan pandangannya, merenungkan, lalu dia melihat Sasuke lagi.



    "Jangan bilang itu 'Kerryūgan' dari Klan Chinoike "



    "Kau tahu mereka?"



    Chino mengaku bahwa dirinya dari klan Chinoike. Melihat reaksi Sasuke, Raikage bertanya padanya



    "Kau tidak tahu mereka?". Dia tidak bisa memahami di mana ia maksudkan.



    "... Hmm. Hal ini tidak dapat membantu, mari kita jelaskan ini kepadanya. "



    Rupanya ini adalah cerita bahkan sebelum ketika Senju Hashirama dan Uchiha Madara mempertajam pedang mereka.



    Klan Chinoike. Dikatakan bahwa mereka itu tinggal di Negara Petir, memiliki mata yang basah dengan darah merah, yang disebut Kerryūgan, dan mampu menangani berbagai jutsu dengan menggunakan darah.



    Rupanya mereka unggul terutama dalam genjutsu, dan saat Kau terjebak dalam pupil mereka Kau tidak dapat melarikan diri.



    Pada saat itu, telah ditentukan seorang gadis dari klan Chinoike akan menikah sebagai Istri muda dari daimyo dari Negara Petir. Gadis itu memiliki sifat yang baik dan dia menyenangkan, tapi istri sah nya cemburu.



    Sengaja, tak lama setelah gadis itu menjadi istri muda, daimyo jatuh sakit, dan meninggal.



    "Wanita itu yang dia nikahi bersalah!''



    Setelah itu, istri sah tampaknya meletakkan semua kesalahan pada dirinya. Dia mengatakan bahwa klan Chinoike telah menipu daimyo, dan pada akhirnya mereka membunuhnya.



    Tapi dia telah membuat kebohongan, kebohongan untuk mereka semua tanpa kecuali. Kemudia, orang-orang di sekelilingnya yang tahu kekuatan unik genetik dari klan Chinoike memutuskan untuk menelan kata-kata istri sah itu.



    Akibatnya, gadis itu diasingkan ke sebuah tempat yang disebut Lembah Neraka bersama dengan klan Chinoike.



    "Waktu itu, istri sah daimyo menyewa klan Uchiha untuk mengejar klan Chinoike pergi."



    "…apa katamu…"



    "Bahkan saat itu nama Uchiha yang sudah terkenal jauh dan lebih luas. Di atas semuanya, klan Uchiha, yang memiliki Sharingan, adalah satu-satunya yang bisa menentang klan Chinoike, yang memiliki teknik mata yang unik. Aku mendengar bahwa klan Chinoike ingin meminta kesempatan untuk berdiskusi dengan klan Uchiha, tetapi mereka tidak mendengarkannya. "



    Juga klan Uchiha, yang terus menderita karena dianiaya oleh Konoha, telah mendukung penganiayaan terhadap mereka. Itu terlihat seperti sebuah perang. Mereka kebetulan didorong seseorang ke arah sudut, dan secara tidak adil mereka hancur di bawah kaki mereka.



    Setelah itu, sosok Itachi terbawa kembali ke pikirannya.



    Mungkin, Itachi tidak hanya prestasi bagi Uchiha, tetapi juga kegelapan kebohongan muncul dalam Uchiha. Itu sebabnya, tanpa menyalahkan siapa pun, ia mengambil semuanya sendiri, mungkin dia mencoba untuk mati membawa kegelapan ini sehingga kebencian tidak akan tersebarkan.



    Orang-orang yang terlibat dalam urusan belakangan, semua dari mereka, yang dibebani dengan irasionalitas dunia yang tidak mampu melakukan apa-apa dengan kekuatan sendiri, dan cenderung ke arah kegelapan.



    Sebuah kejahatan adalah kejahatan pasti. Namun, ia bertanya-tanya apakah cerita ini akan berakhir  jika ia membunuh mereka.



    "…anak nakal."



    Setelah itu, Raikage membuka mulutnya.



    "Ketika Naruto menundukkan kepalanya dan menempatkan kedua tangan di tanah salju untuk membelamu dihadapanku."



    mendengar kata-kata tak terduga itu, Sasuke membuka matanya lebar-lebar.



    "Itu terjadi ketika kau menculik adik ku Bee, dan Danzō telah mengizinkan kami untuk menyingkirkan mu sebagai ninja yang hilang atas permintaan kami. Naruto ingin kami untuk berhenti memburu dirimu, karena kau temannya, dan dia mengatakan bahwa dia tidak bisa duduk dengan tenang dan hanya melihat hal itu terjadi. "



    "..."



    "Dia tahu kau, dia tahu sifat mu, dan ia tidak pernah menarik kembali kata-kata nya. Kau bisa merasakan berjalan bebas di dunia sekarang ini. Kemudian kau juga telah menemukan alasan yang membuatmu mampu memahami orang di sekitar mu. "



    Itu kata-kata sederhana.



    Di masa lalu, Sasuke mencoba mengendalikan Lima Kage untuk menyatukan semua desa sendiri. Dia pikir itu benar.



    Namun, dia juga merasa entah bagaimana kerja kerasnya hingga Raikage dipuja oleh banyak shinobi dari desanya, dan ketika Sasuke melihat Raikage memberikan saran bahkan kepadanya dengan cara itu, ia berpikir bahwa jika saat itu ia telah di eksekusi oleh Lima Kage, ia akan membiarkan kebencian diam di banyak orang, dan mungkin dia akan melemparkan bayangan lebih jauh.



    "Klan Chinoike, telah dibuang ke lembah neraka, menghapus kehadiran mereka dari dunia shinobi, dan itu sudah dianggap musnah. Namun, jika Kau mengatakan bahwa seseorang yang memiliki Kerryūgan muncul sekarang, mungkin diam-diam ada yang selamat. Lembah Neraka ada di Negara Air Panas. Tempat yang harusnya hanya diketahui oleh klan Uchiha dan shinobi dari Yugakure. "



    Tanah Air Panas. Itu adalah tempat di mana Sasuke bertemu Chino dan lain-lain secara kebetulan. Selain itu, Negara Api Desa Konoha, Negara Air Desa Kiri, dan Negara Petir Desa Kumo: Negara Air panas dalam situasi geografis yang relatif dekat untuk masing-masing desa.



    Chino ada di Lembah Neraka. Untuk beberapa alasan dia mempunyai firasat tentang ini. Namun, bahkan jika ia adalah Sasuke dari klan Uchiha, yang telah mengasingkan klan Chinoike, dia tidak tahu di mana Lembah Neraka terletak.



    "Aku akan membantumu sebagai mediator untukmu dengan Yugakure. dan sisanya, ku serahkan padamu. "



    Raikage mendengus dengan ‘humph’, dan kembali ke shinobi dari desanya. Sasuke sedikit menundukkan kepalanya ke arah punggungnya.



    Kemudian, memperbaiki matanya pada arah Yugakure, ia menendang tanah.

    0 comments:




    Dia berlari terus-menerus selama beberapa hari, dan akhirnya dia tiba di Desa Yugakure, di mana uap dari air panas itu naik dari sana-sini.



    Dekat uap air panas, ada pondok-pondok yang berjajar berturut-turut penuh sesak dengan turis.



    Mungkin mereka mampu tinggal sebagai orang asing dengan damai karena shinobi dari desa ditugaskan untuk memeliharaan ketertiban umum. Ia melihat orang-orang yang tampak seperti VIP dari negara.



    "Sasuke-san dari Konoha. Tolong biarkan aku menjadi pemandumu ke Lembah Neraka. "



    Rupanya komunikasi dari Raikage sudah tiba, karena ketika ia mengunjungi organisasi pusat Yugakure shinobi ini muncul sebagai pemandunya.



    "Meskipun, kau tiba begitu cepat ... Ini akan membawa kita setidaknya satu hari lagi untuk pergi ke Lembah Neraka dari sini. Kita akan pergi setelah kau beristirahat untuk sementara waktu"



    "Tidak, aku ingin segera pergi."



    Tidak ada waktu luang untuk beristirahat. Menerima kata-kata Sasuke, pria itu mengangguk



    "Mengerti".



    Dia memiliki niat untuk pergi sendiri jika saja dulu ada yang mengajarinya tentang tempat itu, tapi karena ternyata Lembah Neraka adalah tempat yang sulit dijangkau, salah satunya tidak ada yang mengetahui dimana itu kecuali dia adalah orang dari Yugakure.



    "Awalnya, Lembah Neraka adalah sebidang tanah yang harus dihindari." Pria itu menjelaskan sambil melangkah ke kayu.



    "Awalnya, tempat itu disebut demikian, sehingga tentu saja bukan hanya orang-orang asing, tetapi juga orang-orang dari desa tidak akan pergi ke dekat itu. Ketika bencana dari Chinoike terjadi ... "



    "Bencana dari Chinoike?"



    "Benar" pria itu mengangguk.



    "Klan Chinoike, yang telah diasingkan di Lembah Neraka oleh klan Uchiha, seharusnya tidak ada jalan lain kecuali mati membusuk. Bagaimanapun, Lembah Neraka adalah daerah berbatu di mana tanaman tidak tumbuh, mengandung gas vulkanik, itu tempat yang tidak bagus bagi manusia untuk ditinggali. Meski begitu, beberapa hari setelah klan Chinoike diasingkan ke Lembah Neraka , seseorang pergi untuk memeriksa situasi untuk melihatnya. "



    "…apa?"



    "Sebuah lautan darah tersebar di daerah berbatu yang dulunya kosong, dan sosok klan Chinoike dibalik kejadian itu."



    Sasuke teringat genjutsu Chino. Itu laut merah ia telah diseret ke dalam na.



    "Apa dia telah terperangkap di bawah genjutsu?"



    "Tidak, aku tidak tahu secara rinci. Namun, karena desa memperlakukan Lembah Neraka sebagai sebidang tanah yang harus dihindari, dan orang dilarang berada di dekat itu. Kemudian, shinobi dari Yugakure mulai melupakan keberadaan lembah Neraka. dan sekarang, mereka telah benar-benar lupa di mana lembah neraka itu. "



    Jika benar begitu, ia bertanya-tanya mengapa orang di depan nya tahu jalan yang mengarah ke Lembah Neraka.



    Ketika Sasuke mengungkapkan tanda tanya di wajahnya untuk ketidaksesuaian cerita, pria itu menunduk.



    "Baru-baru ini, telah ada seorang pria yang datang ke lembah neraka lagi. Namanya Hidan. Kemudian ia menjadi anggota dari 'Akatsuki', dan dia adalah satu-satunya yang menyebarkan kengerian perang dalam dunia ninja. "



    Dia tidak pernah membayangkan bahwa kisah 'Akatsuki' akan datang dari sini. Ini adalah organisasi yang Itachi, kakaknya, miliki dan juga Sasuke. untuk sementara waktu telah dipercayakan dengan dirinya.



    Namun, selama periode di mana Sasuke ada di dalamnya, 'Akatsuki' sudah berkurang banyak anggota, dan Hidan tidak ada.



    "Hidan bukanlah jenis orang yang mendengarkan sebuah perintah dan ketika ia masih anak-anak ia menemukan lembah neraka, dia juga telah mendengar dari desas-desus gosip, sehingga ia menjadi penasaran. Karena ia tidak menyukai bau belerang dari Lembah Neraka, ternyata Hidan tidak pergi menjauh dan terus mendekati tempat itu, lalu ia mengatakan bahwa ada mayat yang tersebar disana-sini. tidak ada yang selamat di Lembah Neraka dan telah binasa. tapi ia mengatakan bahwa ada mayat utuh tanpa kerangka, dan darah tidak dapat kering. Shinobi dari desa pergi untuk memeriksa dan, seperti yang dikatakan Hidan, ada mayat aneh dan setelah hampir tidak ada waktu untuk menghindar, mereka dibunuh. "



    Jika benar begitu, klan Chinoike mungkin tinggal di Lembah Neraka sampai saat ini.



    "ada orang yang menduga bahwa Hidanlah yang telah membunuh mereka, tapi kenyataannya bahwa mereka saling membunuh satu sama lain. Kami tidak tahu apa yang terjadi, tapi kami menuntut lagi untuk tidak pergi ke dekat lembah neraka sebagai sebidang tanah yang harus dihindari. "



    Kemudian, pria itu menutup mulutnya sesaat. Matanya berkeliaran seolah-olah ia khawatir, dan pada akhirnya ia berbicara seolah-olah kata-kata telah memerasnya.



    "Tidak ... mungkin karena takut terseret masalah, kita hanya berpura-pura tidak tahu. Dalam Yugakure ada banyak sumber daya, dan kami tidak kekurangan sarana penghidupan. Kami ingin menolak hal-hal yang akan membuat mata pencaharian kami beriak damai, dan perasaan seperti itu dalam diri kami. "



    "..."



    "Yugakure, sebagai ‘Tempat Air panas kesehatan', juga memiliki koneksi dengan daimyo dan eksekutif tinggi di berbagai negara dari zaman kuno. Sama seperti kami memiliki hubungan dengan daimyo dari Negara Petir untuk mempercayakan tentang Chinoike. Kami bahkan melarikan diri dari kengerian perang dengan penawaran ruang belakang kami. Kemudian, mengubur kepala kami di pasir kami mempertahankan kedamaian kami ... "



    Pria itu membuat ekspresi sedih.



    "Kami melakukannya bahkan tentang Hidan. Biasanya, praktik umum dengan ninja hilang semakin dibaca dari mereka. Namun, di Yugakure tidak ada shinobi yang bisa menyamai Hidan. Desa berpura-pura untuk meninggalkan dia sendirian. Untuk alasan ini, sudah ada juga orang yang meninggal. "



    Mungkin dunia yang damai membuat perasaan mereka sebagai shinobi menjadi kusam. Kemudian, dari sekarang, dunia mungkin akan maju dalam arah ini.



    Namun, pengecualian selalu muncul tanpa peringatan. Kali ini, harus ada seseorang untuk menentang.



    Mungkin juga alasan untuk membiarkan Orochimaru dan Kabuto hidup ada di sana. Namun, selain itu, ada juga kebutuhan shinobi siap untuk krisis yang bisa terjadi suatu hari nanti, dan yang dipoles taring mereka untuk perdamaian.



    Semua hal ini terjadi padanya.



    Sasuke bertanya-tanya apakah dia tidak harus bertujuan pada saat itu.



    "Itu disana."



    Seperti pemandu katakan, dalam satu hari penuh mereka tiba di lembah Neraka. Asap yang muncul ukurannya tidak menentu dibandingkan dengan yang dilihatnya di Yugakure, asap yang keluar menimbulkan suara gemuruh



    "Sampai disini saja! aku akan pergi sendiri."



    Pada kata-kata Sasuke, pria itu mengatakan "Hati-hati." Dan pergi.



    Sendirian, Sasuke mengambil langkah ke lembah neraka.



    "..."



    Pada kedua sisi lembah ada pegunungan batu yang gundul. batu yang gundul ini telah berubah warna dalam gelap-coklat kemerahan. Tidak ada jejak dari tumbuhan.



    Sebuah asap bau mengiisi lembah, dan ada air mancur yang menyembur keluar sebagai air yang mendidih. Ini adalah tempat di mana orang harus berusaha keras untuk bisa berada di sini. Jika ada orang yang diasingkan ke tempat seperti ini, biasanya ia tidak akan mampu bertahan hidup.



    Namun, sebagai orang dari Yugakure mengatakan, klan Chinoike telah hidup di sini sampai sekarang.



    Mungkin mereka pergi meskipun begitu banyak rasa sakit.



    -Konoha Sangat besar, sehingga kebutuhan hidup mungkin diberikan, tapi di sini banyak hal yang tidak masuk akal. jauh dari kata baik baik saja.



    Kata-kata Chino datang kembali ke pikiran Sasuke.



    Lembah Neraka lebih luas dari yang ia bayangkan, tapi Sasuke maju ke dalamnya seolah-olah dia telah menunjukkan jalan.



    "...!"



    Setelah itu, tiba-tiba ia melihat sebuah kolam merah tua di depan matanya. Itu benar-benar seperti darah. saat itu, ia berdiri berjaga-jaga seolah menunggu genjutsu, tapi tidak ada tanda-tanda chakra.



    Sasuke sampai di dekat kolam itu.



    "Ini adalah…"



    Rupanya, lumpur merah panas telah menyembur keluar dari bumi. dan berkumpul di dasar kolam, dan itu membuatnya tampak merah.



    Rupanya ada kolam merah di sana-sini di depan di mana ia tuju.



    Sambil berpikir 'Sesuatu yang shinobi Yugakure telah lihat dulu, maka itu mungkin kolam merah ini', ia mengambil pandangan yang luas dari kolam.



    "...!"



    Setelah itu, bentuk manusia muncul di salah satu kolam. Sasuke segera berlari menuju ke arah itu.



    "Ini adalah…"



    Dia tidak bisa percaya adegan di depan matanya sendiri. Di dalam kolam merah, shinobi yang mungkin telah diculik yang tergeletak di seluruh kolam.



    Di bagian bawah kolam ini ada lumpur merah, dan tubuh shinobi yang setengah terkubur dalam lumpur ini. Adapun suhu kolam, ia merasa itu kurang panas jika dibandingkan dengan yang lain, namun tubuh para shinobi dalam kolam menjadi merah.



    Lalu ia merasakan kehadiran chakra yang berasal dari kolam ini. Sasuke melihat sosok kolam ini dan shinobi dengan Sharingan.



    "…ini adalah…"



    Ada chakra merangkak persis seperti cacing di dalam kolam.



    Dalam tubuh shinobi itu ada pemotongan di sana-sini, dan tampaknya bahwa chakra ini sedang masuk ke dalam tubuh dari luka yang terbuka.



    Setelah masuk dalam tubuh, chakra merayap di sekitar tubuh seolah-olah itu mengikuti aliran darah.



    "..."



    shinobi yang tubuhnya terdapat chakra aneh mulai beredar di seluruh memiliki kepingan pada luka yang terbuka untuk menutup mereka sepenuhnya, dan luka menghilang dengan ‘suu-‘.



    Tampaknya bahwa setelah mereka telah dibawa ke sini, shinobi yang diculik telah berubah menjadi peledak orang di kolam ini, dan kemudian dikirim ke semua desa.



    Sasuke mencoba pelepas genjutsu pada shinobi yang tepat di dekat dia. Namun, saat Sasuke meletakkan tangannya ke dalam kolam, chakra yang merangkak seperti cacing mulai berkerumun di tangan Sasuke. Sebuah rasa sakit menyengat berlari pada kulitnya.



    "Cih ..."



    Rupanya chakra ini telah membuka luka, dan berusaha untuk menembus dalam dirinya. Dia mulai menarik tangannya keluar dari kolam untuk menghapus chakra itu pergi, dan melihat lagi shinobi yang tergeletak di kolam dengan mata tertutup.



    Dia tidak bisa merasakan apapun niat di dalamnya. Mereka telah kehilangan perasaan manusia mereka, mereka hanya tentara Chino.



    Mereka benar-benar mengingatkannya pada Zetsu putih.



    "..."



    Sasuke berbalik matanya di depannya.



    Untuk menyelamatkan shinobi yang ditahan di kolam, dan untuk melindungi desa juga, ia harus mengalahkan Chino.



    "…disini…"



    Akhirnya ia tiba di bagian terdalam dari lembah neraka. Pemandangan yang menyebar di depan mata Sasuke tanpa sadar menahan nafas nya.



    Ada, kolam merah besar, yang bukan tandingan untuk yang tadi ia lihat sampai sekarang, mendidih lembut dan memancarkan uap.



    salah satu yang tampak seperti laut merah yang telah dilihatnya dalam genjutsu. Dia memiliki kesulitan bernapas untuk panas mencekik nya.



    "... Kegigihan mu seperti ular ..."



    Di tengah kolam mendidih, suara terdengar dari tempat tersembunyi oleh uap.



    "Bagus sekali, Sasuke-chan."



    Pada permukaan kolam yang terus mendidih, Chino sedang berjalan ke arahnya dengan kaki telanjang.



    matanya belum berubah merah.



    "... Mengapa berperilaku seperti itu?"



    Dia tidak bisa menunjukan sifat santai mendengarkan pidato lawannya, tapi Sasuke bertanya pula.



    Chino sudah ceria seperti mereka berada di Desa Bambu tapi dia keras kepala tetap menutup mulutnya.



    "... Apakah benar bahwa klan Uchiha telah mengasingkan klan mu ke negeri ini?"



    Ketika dia mengubah pertanyaannya, mata Chino menyipit silau pada Sasuke.



    "Pertama Nowaki, sekarang aku, di mana kau mendapatkan informasi itu?"



    Chino memandang Sasuke dengan tampilan kesal.



    "Benar. klan kami dibebani dengan kecurigaan palsu, dan dikurung di negeri ini oleh klan Uchiha. Awalnya, Kerryūgan klan kami telah dibandingkan dengan Byakugan, Sharingan dan Rinnegan, yang disebut Tiga Besar dojutsu, dan tampaknya mereka mengolok-olok itu."



    'Namun', kata Chino.



    "Kami menelan air panas mendidih ini, kami menembak jatuh burung yang terbang di langit, kami selamat karena makan tumbuh-tumbuhan yang nyaris tidak tumbuh. Mereka mengatakan bahwa klan ku usang oleh konflik, hampir tidak selamat disini tanpa keluar di dunia luar. Kemudian dunia lupa tentang klan Chinoike ... atau itu harus dimiliki. "



    "Harus dimilliki?"



    Chino berbalik matanya menjauh, tampak malu.



    "Oyashiro, yang datang untuk tahu tentang keberadaan Chinoike dari buku-buku masa lalu, menculik ku ketika aku masih anak-anak, dan membunuh seluruh klan."



    -Meningkatkan Tingkat nya kelangkaan nya, ada juga fakta bahwa semua orang tapi dia sendiri benar-benar dibantai.



    Itulah kata Oyashiro yang dikaatakan kepadanya di Colosseum. Apakah ia berbicara tentang Chino?



    "Dia mengatakan kepada ku sejarah klan ku tapi, pada kenyataannya, Oyashiro tahu itu dari buku-buku sejarah lama nya. Aku, yang diculik, telah ditanamkan dengan pelatihan shinobi di rumah Oyashiro dari sebelum aku cukup tua untuk menyadari hal itu. Aku berubah menjadi alat yang digunakan sebagai senjata di situs pertempuran berdarah, aku juga membunuh tanpa menginginkan itu. Itu sebabnya aku lari. "



    Dalam hal ini, ia bertanya-tanya apakah dia pernah berada di Kelompok Petir juga. Sasuke berpikir begitu, tapi ternyata dia salah.



    "Mayoritas kelompok penjaga yang telah melarikan diri dengan kami membentuk Kelompok Petir dengan Nowaki dan pengerahan dengan nya, tapi aku datang kembali ke lembah neraka. Aku punya perasaan bahwa aku akan mengerti siapa aku jika aku datang ke sini. Tapi itu sia-sia ... "



    Chino membuat ekspresi yang menyakitkan.



    "Ayah ku sendiri, ibu ku sendiri, wajah klan ku, aku tidak bisa mengingat siapa pun ... Aku tidak tahu mengapa aku lahir, untuk apa aku hidup. Aku itu kosong ... kosong. "



    Mengatakan hal-hal seperti itu, ekspresi Chino ini menjadi tidak dapat dilalui. Matanya perlahan-lahan menjadi merah.



    "Tapi tetap, aku berniat untuk hidup tenang di sini. aku ingin tinggal jauh dari perselisihan. Namun, setelah ditipu oleh Kirigakure, melarutkan Kelompok Petir dan melarikan diri, Nowaki datang kembali kepada ku. Lebih dari setahun berlalu sebelum luka Nowaki ini sembuh. ... Kami tidak memiliki desa untuk ditinggali. Kami tidak memiliki keluarga untuk dilindungi. Kami tidak memiliki sesuatu untuk dicintai. Kami digunakan, dan kami dibuang, hanya ini eksistensi kami, itu saja. "



    "..."



    "Kami, yang adalah orang-orang yang lahir memiliki kekkei Genkai, mulai tersiksa oleh penganiaya dari manusia yang melabel diri mereka sebagai orang 'normal'. Kami salah diduga hanya karena kami dilahirkan. Perdamaian, perdamaian yang mereka katakan, tetapi jika konflik menghilang, orang yang memegang Kekkei Genkai akan dianiaya lagi ...! Itulah mengapa aku pikir hanwa aku ingin menghancurkan itu! Aku tidak akan bisa memiliki hal-hal seperti harapan di masa depan dunia seperti ini! "



    Sasuke tidak bisa menyangkal kata-kata Chino ini.



    Bahkan klan Uchiha pernah ditatap dingin oleh Konoha. Itu sebabnya Sasuke pernah membenci Konoha.



    Namun, ada bagian yang pasti berbeda untuk Sasuke dan untuk Chino. Sasuke lahir dalam hubungan, dan mengalami sendiri ikatan ini, dan dibesarkan dengan mereka.



    Chino sebaliknya adalah orang yang tidak ada dari awal. Dia bahkan tidak tahu wajah orang tuanya, ia tidak tahu kehangatan mereka, dia tidak tahu sebuah ikatan. Kemungkinan besar, dia lebih seperti Naruto.



    -Kau sudah sendirian sejak awal !! Apa yang Kau tahu tentang aku !!! Hah!!?



    -Kita Menderita karena kita memiliki ikatan !!



    -Apa-Apakah orang seperti mu tahu tentang kehilangan ... !



    Ini adalah kata-kata di masa lalu yang ia katakan saat ia menyerang Naruto yang tidak memiliki ikatan. mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang Sasuke yang menderita karena telah kehilangan ikatannya.



    Meski begitu, Naruto panik mencoba untuk memahami Sasuke, dan untuk menjangkau hati Sasuke.



    Dia berpikir kembali sekarang. Dia bertanya-tanya seperti apa penderitaan Naruto, yang tidak memiliki ikatan.



    Apa seperti takut tidak memiliki orang yang mengakui mu, tidak ada orang yang mencintainya.



    Dan yang lebih besar adalah kesendirian. ketika kau menemukan keberadaan penting dari kekosong, Kau membentuk ikatan, dan kemudian Kau kehilangan Ikatan ini.



    Dadanya terasa sakit.



    Namun Naruto tidak membuang Sasuke pergi sampai akhir.



    "... Aku iri padamu, Sasuke"



    Chino menatap Sasuke bergerak.



    "Kau lahir di desa Konoha, Kau memiliki nama Uchiha, Kau memiliki keluarga yang mencintaimu. Setelah Kau meninggalkan desa, Kau membuat reputasi burukmu menjadi dikenal, tapi sekarang Kau bepergian dengan bebas. Bahkan ada orang yang mencintai dan melindungi mu. "



    "...!"



    Kerryūgannya telah menjadi merah. Dari pupil-pupilnya, air mata jatuh setetes demi setetes.



    "Aku mengerti. Kau tinggal dan menjaga itu selalu, selalu, selalu dicintai oleh seseorang. Tanpa Kau menyadarinya, tanpa Kau bahkan mencoba untuk melihat mereka, selalu ada orang-orang seperti itu di sekitar mu. Bagi ku ... itu berbeda. "



    Chino mengatakan "Kita sudah bicara terlalu banyak" dan berhenti.



    "Jika Kau ingin menghentikan ku, Kau harus membunuhku. Tapi kali ini Kau tidak akan melupakannya, ini Kerryūgan dari klan Chinoike! "



    Chino mengambil kunai, dan cepat mengiris kedua pergelangan tangannya.



    Darahnya mengalir keluar. Itu jatuh ke kolam didih merah.



    "Klan Chinoike menangani berbagai teknik menggunakan darah mereka ... terutama memanfaatkan komponen besi yang beredar dalam darah. Dan tempat ini "

    chakra Chino mulai merangkak di dalam kolam merah



    "ini kolam merah, yang mengandung banyak zat besi, membuat daya Chinoike bahkan lebih kuat. "



    Chino membentuk segel tangan.



    "Kerryūgan: Kerryūshōten!"



    "...!"



    Chakra yang merangkak di dalam kolam merah berkumpul di kaki Chino dan terangkat. Kemudian berubah menjadi bentuk naga merah. naga memiliki delapan kepala. Ukurannya sangat mengesankan.



    "Makan dia!"



    Kepala naga membuka mulut besar mereka, dan menukik ke bawah pada Sasuke.



    "Sial…"



    Itu bukan lawan yang bisa bersoal dengan makhluk hidup. Sasuke menaruh kekuatannya di matanya.



    -Susanoo!



    Seorang prajurit baju besi muncul. Sasuke menikam sebuah kepala naga yang menyerang dia dengan pedang Susanoo. Dia berpikir bahwa dengan kekuatan ini ia akan menyingkirkan kepala nya, tetapi sebaliknya kepala baru langsung tumbuh dari bagian yang terpotong. Kemudian menggigit Susanoo dan menghentikan gerakannya. Titik yang telah digigit memancarkan uap dengan suara mendesis. Kepala naga lain melingkar di sekitar Susanoo.



    Sasuke melebarkan sayapnya Susanoo dan melarikan diri ke langit.



    "Aku tidak akan membiarkan kau pergi!"



    Dalam rangka untuk menangkap Sasuke, Chino membuka mata lebar-lebar. Setelah itu, dunia Sasuke menjadi merah. Itu genjutsu Chino.



    Dia menggunakan itu saat mencoba untuk membubarkan genjutsu, dan satu kepala naga membentang menuju sayap Susanoo. Sasuke menusuk melalui mulut yang terbuka lebar dari naga dengan pedang. pedang Susanoo merobek tenggorokan naga darah secara terpisah. Kepala naga darah pecah, dan tersebar di sekitar nya.



    Sasuke membuat Susanoo berada di tanah, dan ditujukan pada dasar dari delapan kepala naga dengan pedang.



    "disini!"



    pedang terjebak sangat dalam, dan dua kepala naga jatuh ke kolam merah. Sebuah jumlah besar air memercik di sekitar.



    Jarak antara Susanoo dan naga darah menyempit, Chino dan matanya bertemu dan juga Sasuke mengatur genjutsu pada Chino.



    "Cih ..."



    Namun, rupanya Chino telah menetapkan banyak penjaga genjutsu dalam otak sendiri, banyak dinding merah menghalangi jalannya, dan menghambat penyusupan Sasuke. Dinding ini dibubarkan lumpur dan menjadi gelombang, dan mendekati Sasuke.



    "... Perangkap genjutsu ..."



    Gelombang datang dalam kontak dengan tubuh Sasuke, dan ingatannya sedikit terkena dengan Chino. genjutsu Chino pintar. Selanjutnya kepalanya merasa pusing. Mungkin komponen besi dari tubuhnya dirusak.



    Jika ini berlanjut lama , ini akan menjadi suatu kerugian. Dari situ ia berkonsentrasi pada itu, tentang bagaimana untuk mengalahkan dia.



    "... Kenapa ..." Chino tiba-tiba berteriak ke arah Sasuke.



    "Kenapa kau berjuang untuk Konoha!"



    Dia telah datang dalam kontak dengan kenangan Sasuke, dan mungkin dia telah melihat sesuatu.



    "Desa Konoha yang cerah, Root yang gelap ...! Di Konoha, baik terang maupun gelap! Untuk menjadi makanan Konoha, klan mu telah diserap sampai akar-akarnya! Mengapa Kau berjuang untuk Konoha! Mengapa Kau bisa tinggal di masa depan Konoha tanpa takut kau dikucilkan! "



    Sasuke menutup jarak antara dia dan Chino, dan menatapnya.



    Mengapa ia berjuang untuk Konoha? Jawabannya cepat ditemukan di seluruh pikirannya.



    "... Karena aku masih hidup."



    "Apa artinya!"



    Sasuke ingat. Matahari pagi yang ia lihat dengan Naruto di Lembah Akhir. Hari di mana ia mengakui kekalahannya.



    "Ada seorang teman yang menyelamatkan aku. Ada seorang teman yang bisa berbagi rasa sakit bersama ... "



    "... Seorang teman, siapa yang mampu untuk berbagi itu ..."



     "Dan keinginan ku yang juga dunia akan menjadi seperti itu suatu hari ... menghubungkan ku untuk Konoha!"



    Dia akan bertahan sampai hari itu akan datang. Dia akan menjadi orang yang akan melihatnya dengan matanya sendiri.



     -Aku tidak sendirian lagi !!



    "Aku akan memutus rantai kebencian yang berjalan merajalela di dunia ini! Sama seperti yang saudara ku lakukan, aku akan mendukung dunia ini dari bayang-bayang, dan kemudian ... "



    Sasuke menyatakan dengan jelas.



     "Di depan dimana dunia sedang menatap ... cahaya!"



    Sasuke membuka mata lebar-lebar. Kali ini Mangekyo Sharingan menangkap Chino.



     "Ku, ah ..."



    Pergerakan Chino dan naga darah berhenti.



    Sasuke menuju Chino dengan pedang Susanoo. Pertandingan itu diselesaikan.



     "... Chino !!"



    Setelah itu, Nowaki meneriaki namanya, dan melompat.



    -Taiton, Mofu Daireppa!!



    Angin naik sekaligus, dan angin itu berubah menjadi pisau yang menabrak pedang Susanoo. Meskipun lintasan pedang menyimpang, dengan tekanan dari pedang, mereka dikirim terbang, dan naga darah, yang telah kehilangan chakra, hancur dengan guyuran.



    "... OOW ..."



    Chino, yang tubuhnya telah terempar ke dinding berbatu, bangun sambil memegang tubuhnya.



    Nowaki telah runtuh tepat di dekat dia, dan luka-lukanya bahkan lebih serius daripada Chino.



    "Nowaki! Kenapa kau keluar ...! "



    Chino membuat darahnya menarik kembali, dan bergegas ke Nowaki. Nowaki mengangkat paksa tubuhnya, dan melindungi Chino dengan punggungnya.



    Di depan mata Nowaki, ada Sasuke.



    "..."



    Sasuke, melihat keduanya, mengatakan Chino



    "Arti dari perkataan yang ku katakan sebelumnya sudah jelas sekarang ?..."



    Pada saat itu, Chino membuka mata lebar-lebar, dan melihat Nowaki heran.



    -Ada Seorang teman yang menyelamatkan aku. Ada seorang teman yang bisa berbagi rasa sakit bersama ...



    Dia tidak sendirian. Dia memiliki ikatan di dunia ini, dia masih hidup.



    Air mata mulai mengalir dari mata Chino ini.



    Air mata merah. menitik, menitik, mereka jatuh setetes demi setetes.



    "... Nowaki, cukup ..." kata Chino sambil memegang isak tangisnya



    "Itu cukup ..."



    Chino meletakkan tangannya di punggung Nowaki, dan mendongak ke Sasuke.



    "Aku berharap kita tidak bertemu di Desa Bambu. Dalam hal ini, kebencian kita bisa saja menang. "



    Tidak seperti kata-katanya, matanya entah bagaimana cerah.



    "Setelah kami bertemu dan bicara, kau bukanlah seorang lawan. aku benci mengakuinya..."



    Dia bertemu secara kebetulan dengan orang-orang, dan membentuk ikatan bersama-sama dengan berbicara dan mengetahui mereka. Banyak hal berubah hanya karena bertukar beberapa kata.



    "Aku kalah."



    Air mata Chino ini, yang merah, berubah menjadi air mata biasa, transparan seperti air pada umum nya.



    "Jika ada orang-orang seperti mu, Aku benar-benar ingin melihat seperti apa masa depan yang akan datang bagi dunia ini."

    Novel Sasuke Shinden Chapter 4 Part 2

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»




    Dia berlari terus-menerus selama beberapa hari, dan akhirnya dia tiba di Desa Yugakure, di mana uap dari air panas itu naik dari sana-sini.



    Dekat uap air panas, ada pondok-pondok yang berjajar berturut-turut penuh sesak dengan turis.



    Mungkin mereka mampu tinggal sebagai orang asing dengan damai karena shinobi dari desa ditugaskan untuk memeliharaan ketertiban umum. Ia melihat orang-orang yang tampak seperti VIP dari negara.



    "Sasuke-san dari Konoha. Tolong biarkan aku menjadi pemandumu ke Lembah Neraka. "



    Rupanya komunikasi dari Raikage sudah tiba, karena ketika ia mengunjungi organisasi pusat Yugakure shinobi ini muncul sebagai pemandunya.



    "Meskipun, kau tiba begitu cepat ... Ini akan membawa kita setidaknya satu hari lagi untuk pergi ke Lembah Neraka dari sini. Kita akan pergi setelah kau beristirahat untuk sementara waktu"



    "Tidak, aku ingin segera pergi."



    Tidak ada waktu luang untuk beristirahat. Menerima kata-kata Sasuke, pria itu mengangguk



    "Mengerti".



    Dia memiliki niat untuk pergi sendiri jika saja dulu ada yang mengajarinya tentang tempat itu, tapi karena ternyata Lembah Neraka adalah tempat yang sulit dijangkau, salah satunya tidak ada yang mengetahui dimana itu kecuali dia adalah orang dari Yugakure.



    "Awalnya, Lembah Neraka adalah sebidang tanah yang harus dihindari." Pria itu menjelaskan sambil melangkah ke kayu.



    "Awalnya, tempat itu disebut demikian, sehingga tentu saja bukan hanya orang-orang asing, tetapi juga orang-orang dari desa tidak akan pergi ke dekat itu. Ketika bencana dari Chinoike terjadi ... "



    "Bencana dari Chinoike?"



    "Benar" pria itu mengangguk.



    "Klan Chinoike, yang telah diasingkan di Lembah Neraka oleh klan Uchiha, seharusnya tidak ada jalan lain kecuali mati membusuk. Bagaimanapun, Lembah Neraka adalah daerah berbatu di mana tanaman tidak tumbuh, mengandung gas vulkanik, itu tempat yang tidak bagus bagi manusia untuk ditinggali. Meski begitu, beberapa hari setelah klan Chinoike diasingkan ke Lembah Neraka , seseorang pergi untuk memeriksa situasi untuk melihatnya. "



    "…apa?"



    "Sebuah lautan darah tersebar di daerah berbatu yang dulunya kosong, dan sosok klan Chinoike dibalik kejadian itu."



    Sasuke teringat genjutsu Chino. Itu laut merah ia telah diseret ke dalam na.



    "Apa dia telah terperangkap di bawah genjutsu?"



    "Tidak, aku tidak tahu secara rinci. Namun, karena desa memperlakukan Lembah Neraka sebagai sebidang tanah yang harus dihindari, dan orang dilarang berada di dekat itu. Kemudian, shinobi dari Yugakure mulai melupakan keberadaan lembah Neraka. dan sekarang, mereka telah benar-benar lupa di mana lembah neraka itu. "



    Jika benar begitu, ia bertanya-tanya mengapa orang di depan nya tahu jalan yang mengarah ke Lembah Neraka.



    Ketika Sasuke mengungkapkan tanda tanya di wajahnya untuk ketidaksesuaian cerita, pria itu menunduk.



    "Baru-baru ini, telah ada seorang pria yang datang ke lembah neraka lagi. Namanya Hidan. Kemudian ia menjadi anggota dari 'Akatsuki', dan dia adalah satu-satunya yang menyebarkan kengerian perang dalam dunia ninja. "



    Dia tidak pernah membayangkan bahwa kisah 'Akatsuki' akan datang dari sini. Ini adalah organisasi yang Itachi, kakaknya, miliki dan juga Sasuke. untuk sementara waktu telah dipercayakan dengan dirinya.



    Namun, selama periode di mana Sasuke ada di dalamnya, 'Akatsuki' sudah berkurang banyak anggota, dan Hidan tidak ada.



    "Hidan bukanlah jenis orang yang mendengarkan sebuah perintah dan ketika ia masih anak-anak ia menemukan lembah neraka, dia juga telah mendengar dari desas-desus gosip, sehingga ia menjadi penasaran. Karena ia tidak menyukai bau belerang dari Lembah Neraka, ternyata Hidan tidak pergi menjauh dan terus mendekati tempat itu, lalu ia mengatakan bahwa ada mayat yang tersebar disana-sini. tidak ada yang selamat di Lembah Neraka dan telah binasa. tapi ia mengatakan bahwa ada mayat utuh tanpa kerangka, dan darah tidak dapat kering. Shinobi dari desa pergi untuk memeriksa dan, seperti yang dikatakan Hidan, ada mayat aneh dan setelah hampir tidak ada waktu untuk menghindar, mereka dibunuh. "



    Jika benar begitu, klan Chinoike mungkin tinggal di Lembah Neraka sampai saat ini.



    "ada orang yang menduga bahwa Hidanlah yang telah membunuh mereka, tapi kenyataannya bahwa mereka saling membunuh satu sama lain. Kami tidak tahu apa yang terjadi, tapi kami menuntut lagi untuk tidak pergi ke dekat lembah neraka sebagai sebidang tanah yang harus dihindari. "



    Kemudian, pria itu menutup mulutnya sesaat. Matanya berkeliaran seolah-olah ia khawatir, dan pada akhirnya ia berbicara seolah-olah kata-kata telah memerasnya.



    "Tidak ... mungkin karena takut terseret masalah, kita hanya berpura-pura tidak tahu. Dalam Yugakure ada banyak sumber daya, dan kami tidak kekurangan sarana penghidupan. Kami ingin menolak hal-hal yang akan membuat mata pencaharian kami beriak damai, dan perasaan seperti itu dalam diri kami. "



    "..."



    "Yugakure, sebagai ‘Tempat Air panas kesehatan', juga memiliki koneksi dengan daimyo dan eksekutif tinggi di berbagai negara dari zaman kuno. Sama seperti kami memiliki hubungan dengan daimyo dari Negara Petir untuk mempercayakan tentang Chinoike. Kami bahkan melarikan diri dari kengerian perang dengan penawaran ruang belakang kami. Kemudian, mengubur kepala kami di pasir kami mempertahankan kedamaian kami ... "



    Pria itu membuat ekspresi sedih.



    "Kami melakukannya bahkan tentang Hidan. Biasanya, praktik umum dengan ninja hilang semakin dibaca dari mereka. Namun, di Yugakure tidak ada shinobi yang bisa menyamai Hidan. Desa berpura-pura untuk meninggalkan dia sendirian. Untuk alasan ini, sudah ada juga orang yang meninggal. "



    Mungkin dunia yang damai membuat perasaan mereka sebagai shinobi menjadi kusam. Kemudian, dari sekarang, dunia mungkin akan maju dalam arah ini.



    Namun, pengecualian selalu muncul tanpa peringatan. Kali ini, harus ada seseorang untuk menentang.



    Mungkin juga alasan untuk membiarkan Orochimaru dan Kabuto hidup ada di sana. Namun, selain itu, ada juga kebutuhan shinobi siap untuk krisis yang bisa terjadi suatu hari nanti, dan yang dipoles taring mereka untuk perdamaian.



    Semua hal ini terjadi padanya.



    Sasuke bertanya-tanya apakah dia tidak harus bertujuan pada saat itu.



    "Itu disana."



    Seperti pemandu katakan, dalam satu hari penuh mereka tiba di lembah Neraka. Asap yang muncul ukurannya tidak menentu dibandingkan dengan yang dilihatnya di Yugakure, asap yang keluar menimbulkan suara gemuruh



    "Sampai disini saja! aku akan pergi sendiri."



    Pada kata-kata Sasuke, pria itu mengatakan "Hati-hati." Dan pergi.



    Sendirian, Sasuke mengambil langkah ke lembah neraka.



    "..."



    Pada kedua sisi lembah ada pegunungan batu yang gundul. batu yang gundul ini telah berubah warna dalam gelap-coklat kemerahan. Tidak ada jejak dari tumbuhan.



    Sebuah asap bau mengiisi lembah, dan ada air mancur yang menyembur keluar sebagai air yang mendidih. Ini adalah tempat di mana orang harus berusaha keras untuk bisa berada di sini. Jika ada orang yang diasingkan ke tempat seperti ini, biasanya ia tidak akan mampu bertahan hidup.



    Namun, sebagai orang dari Yugakure mengatakan, klan Chinoike telah hidup di sini sampai sekarang.



    Mungkin mereka pergi meskipun begitu banyak rasa sakit.



    -Konoha Sangat besar, sehingga kebutuhan hidup mungkin diberikan, tapi di sini banyak hal yang tidak masuk akal. jauh dari kata baik baik saja.



    Kata-kata Chino datang kembali ke pikiran Sasuke.



    Lembah Neraka lebih luas dari yang ia bayangkan, tapi Sasuke maju ke dalamnya seolah-olah dia telah menunjukkan jalan.



    "...!"



    Setelah itu, tiba-tiba ia melihat sebuah kolam merah tua di depan matanya. Itu benar-benar seperti darah. saat itu, ia berdiri berjaga-jaga seolah menunggu genjutsu, tapi tidak ada tanda-tanda chakra.



    Sasuke sampai di dekat kolam itu.



    "Ini adalah…"



    Rupanya, lumpur merah panas telah menyembur keluar dari bumi. dan berkumpul di dasar kolam, dan itu membuatnya tampak merah.



    Rupanya ada kolam merah di sana-sini di depan di mana ia tuju.



    Sambil berpikir 'Sesuatu yang shinobi Yugakure telah lihat dulu, maka itu mungkin kolam merah ini', ia mengambil pandangan yang luas dari kolam.



    "...!"



    Setelah itu, bentuk manusia muncul di salah satu kolam. Sasuke segera berlari menuju ke arah itu.



    "Ini adalah…"



    Dia tidak bisa percaya adegan di depan matanya sendiri. Di dalam kolam merah, shinobi yang mungkin telah diculik yang tergeletak di seluruh kolam.



    Di bagian bawah kolam ini ada lumpur merah, dan tubuh shinobi yang setengah terkubur dalam lumpur ini. Adapun suhu kolam, ia merasa itu kurang panas jika dibandingkan dengan yang lain, namun tubuh para shinobi dalam kolam menjadi merah.



    Lalu ia merasakan kehadiran chakra yang berasal dari kolam ini. Sasuke melihat sosok kolam ini dan shinobi dengan Sharingan.



    "…ini adalah…"



    Ada chakra merangkak persis seperti cacing di dalam kolam.



    Dalam tubuh shinobi itu ada pemotongan di sana-sini, dan tampaknya bahwa chakra ini sedang masuk ke dalam tubuh dari luka yang terbuka.



    Setelah masuk dalam tubuh, chakra merayap di sekitar tubuh seolah-olah itu mengikuti aliran darah.



    "..."



    shinobi yang tubuhnya terdapat chakra aneh mulai beredar di seluruh memiliki kepingan pada luka yang terbuka untuk menutup mereka sepenuhnya, dan luka menghilang dengan ‘suu-‘.



    Tampaknya bahwa setelah mereka telah dibawa ke sini, shinobi yang diculik telah berubah menjadi peledak orang di kolam ini, dan kemudian dikirim ke semua desa.



    Sasuke mencoba pelepas genjutsu pada shinobi yang tepat di dekat dia. Namun, saat Sasuke meletakkan tangannya ke dalam kolam, chakra yang merangkak seperti cacing mulai berkerumun di tangan Sasuke. Sebuah rasa sakit menyengat berlari pada kulitnya.



    "Cih ..."



    Rupanya chakra ini telah membuka luka, dan berusaha untuk menembus dalam dirinya. Dia mulai menarik tangannya keluar dari kolam untuk menghapus chakra itu pergi, dan melihat lagi shinobi yang tergeletak di kolam dengan mata tertutup.



    Dia tidak bisa merasakan apapun niat di dalamnya. Mereka telah kehilangan perasaan manusia mereka, mereka hanya tentara Chino.



    Mereka benar-benar mengingatkannya pada Zetsu putih.



    "..."



    Sasuke berbalik matanya di depannya.



    Untuk menyelamatkan shinobi yang ditahan di kolam, dan untuk melindungi desa juga, ia harus mengalahkan Chino.



    "…disini…"



    Akhirnya ia tiba di bagian terdalam dari lembah neraka. Pemandangan yang menyebar di depan mata Sasuke tanpa sadar menahan nafas nya.



    Ada, kolam merah besar, yang bukan tandingan untuk yang tadi ia lihat sampai sekarang, mendidih lembut dan memancarkan uap.



    salah satu yang tampak seperti laut merah yang telah dilihatnya dalam genjutsu. Dia memiliki kesulitan bernapas untuk panas mencekik nya.



    "... Kegigihan mu seperti ular ..."



    Di tengah kolam mendidih, suara terdengar dari tempat tersembunyi oleh uap.



    "Bagus sekali, Sasuke-chan."



    Pada permukaan kolam yang terus mendidih, Chino sedang berjalan ke arahnya dengan kaki telanjang.



    matanya belum berubah merah.



    "... Mengapa berperilaku seperti itu?"



    Dia tidak bisa menunjukan sifat santai mendengarkan pidato lawannya, tapi Sasuke bertanya pula.



    Chino sudah ceria seperti mereka berada di Desa Bambu tapi dia keras kepala tetap menutup mulutnya.



    "... Apakah benar bahwa klan Uchiha telah mengasingkan klan mu ke negeri ini?"



    Ketika dia mengubah pertanyaannya, mata Chino menyipit silau pada Sasuke.



    "Pertama Nowaki, sekarang aku, di mana kau mendapatkan informasi itu?"



    Chino memandang Sasuke dengan tampilan kesal.



    "Benar. klan kami dibebani dengan kecurigaan palsu, dan dikurung di negeri ini oleh klan Uchiha. Awalnya, Kerryūgan klan kami telah dibandingkan dengan Byakugan, Sharingan dan Rinnegan, yang disebut Tiga Besar dojutsu, dan tampaknya mereka mengolok-olok itu."



    'Namun', kata Chino.



    "Kami menelan air panas mendidih ini, kami menembak jatuh burung yang terbang di langit, kami selamat karena makan tumbuh-tumbuhan yang nyaris tidak tumbuh. Mereka mengatakan bahwa klan ku usang oleh konflik, hampir tidak selamat disini tanpa keluar di dunia luar. Kemudian dunia lupa tentang klan Chinoike ... atau itu harus dimiliki. "



    "Harus dimilliki?"



    Chino berbalik matanya menjauh, tampak malu.



    "Oyashiro, yang datang untuk tahu tentang keberadaan Chinoike dari buku-buku masa lalu, menculik ku ketika aku masih anak-anak, dan membunuh seluruh klan."



    -Meningkatkan Tingkat nya kelangkaan nya, ada juga fakta bahwa semua orang tapi dia sendiri benar-benar dibantai.



    Itulah kata Oyashiro yang dikaatakan kepadanya di Colosseum. Apakah ia berbicara tentang Chino?



    "Dia mengatakan kepada ku sejarah klan ku tapi, pada kenyataannya, Oyashiro tahu itu dari buku-buku sejarah lama nya. Aku, yang diculik, telah ditanamkan dengan pelatihan shinobi di rumah Oyashiro dari sebelum aku cukup tua untuk menyadari hal itu. Aku berubah menjadi alat yang digunakan sebagai senjata di situs pertempuran berdarah, aku juga membunuh tanpa menginginkan itu. Itu sebabnya aku lari. "



    Dalam hal ini, ia bertanya-tanya apakah dia pernah berada di Kelompok Petir juga. Sasuke berpikir begitu, tapi ternyata dia salah.



    "Mayoritas kelompok penjaga yang telah melarikan diri dengan kami membentuk Kelompok Petir dengan Nowaki dan pengerahan dengan nya, tapi aku datang kembali ke lembah neraka. Aku punya perasaan bahwa aku akan mengerti siapa aku jika aku datang ke sini. Tapi itu sia-sia ... "



    Chino membuat ekspresi yang menyakitkan.



    "Ayah ku sendiri, ibu ku sendiri, wajah klan ku, aku tidak bisa mengingat siapa pun ... Aku tidak tahu mengapa aku lahir, untuk apa aku hidup. Aku itu kosong ... kosong. "



    Mengatakan hal-hal seperti itu, ekspresi Chino ini menjadi tidak dapat dilalui. Matanya perlahan-lahan menjadi merah.



    "Tapi tetap, aku berniat untuk hidup tenang di sini. aku ingin tinggal jauh dari perselisihan. Namun, setelah ditipu oleh Kirigakure, melarutkan Kelompok Petir dan melarikan diri, Nowaki datang kembali kepada ku. Lebih dari setahun berlalu sebelum luka Nowaki ini sembuh. ... Kami tidak memiliki desa untuk ditinggali. Kami tidak memiliki keluarga untuk dilindungi. Kami tidak memiliki sesuatu untuk dicintai. Kami digunakan, dan kami dibuang, hanya ini eksistensi kami, itu saja. "



    "..."



    "Kami, yang adalah orang-orang yang lahir memiliki kekkei Genkai, mulai tersiksa oleh penganiaya dari manusia yang melabel diri mereka sebagai orang 'normal'. Kami salah diduga hanya karena kami dilahirkan. Perdamaian, perdamaian yang mereka katakan, tetapi jika konflik menghilang, orang yang memegang Kekkei Genkai akan dianiaya lagi ...! Itulah mengapa aku pikir hanwa aku ingin menghancurkan itu! Aku tidak akan bisa memiliki hal-hal seperti harapan di masa depan dunia seperti ini! "



    Sasuke tidak bisa menyangkal kata-kata Chino ini.



    Bahkan klan Uchiha pernah ditatap dingin oleh Konoha. Itu sebabnya Sasuke pernah membenci Konoha.



    Namun, ada bagian yang pasti berbeda untuk Sasuke dan untuk Chino. Sasuke lahir dalam hubungan, dan mengalami sendiri ikatan ini, dan dibesarkan dengan mereka.



    Chino sebaliknya adalah orang yang tidak ada dari awal. Dia bahkan tidak tahu wajah orang tuanya, ia tidak tahu kehangatan mereka, dia tidak tahu sebuah ikatan. Kemungkinan besar, dia lebih seperti Naruto.



    -Kau sudah sendirian sejak awal !! Apa yang Kau tahu tentang aku !!! Hah!!?



    -Kita Menderita karena kita memiliki ikatan !!



    -Apa-Apakah orang seperti mu tahu tentang kehilangan ... !



    Ini adalah kata-kata di masa lalu yang ia katakan saat ia menyerang Naruto yang tidak memiliki ikatan. mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang Sasuke yang menderita karena telah kehilangan ikatannya.



    Meski begitu, Naruto panik mencoba untuk memahami Sasuke, dan untuk menjangkau hati Sasuke.



    Dia berpikir kembali sekarang. Dia bertanya-tanya seperti apa penderitaan Naruto, yang tidak memiliki ikatan.



    Apa seperti takut tidak memiliki orang yang mengakui mu, tidak ada orang yang mencintainya.



    Dan yang lebih besar adalah kesendirian. ketika kau menemukan keberadaan penting dari kekosong, Kau membentuk ikatan, dan kemudian Kau kehilangan Ikatan ini.



    Dadanya terasa sakit.



    Namun Naruto tidak membuang Sasuke pergi sampai akhir.



    "... Aku iri padamu, Sasuke"



    Chino menatap Sasuke bergerak.



    "Kau lahir di desa Konoha, Kau memiliki nama Uchiha, Kau memiliki keluarga yang mencintaimu. Setelah Kau meninggalkan desa, Kau membuat reputasi burukmu menjadi dikenal, tapi sekarang Kau bepergian dengan bebas. Bahkan ada orang yang mencintai dan melindungi mu. "



    "...!"



    Kerryūgannya telah menjadi merah. Dari pupil-pupilnya, air mata jatuh setetes demi setetes.



    "Aku mengerti. Kau tinggal dan menjaga itu selalu, selalu, selalu dicintai oleh seseorang. Tanpa Kau menyadarinya, tanpa Kau bahkan mencoba untuk melihat mereka, selalu ada orang-orang seperti itu di sekitar mu. Bagi ku ... itu berbeda. "



    Chino mengatakan "Kita sudah bicara terlalu banyak" dan berhenti.



    "Jika Kau ingin menghentikan ku, Kau harus membunuhku. Tapi kali ini Kau tidak akan melupakannya, ini Kerryūgan dari klan Chinoike! "



    Chino mengambil kunai, dan cepat mengiris kedua pergelangan tangannya.



    Darahnya mengalir keluar. Itu jatuh ke kolam didih merah.



    "Klan Chinoike menangani berbagai teknik menggunakan darah mereka ... terutama memanfaatkan komponen besi yang beredar dalam darah. Dan tempat ini "

    chakra Chino mulai merangkak di dalam kolam merah



    "ini kolam merah, yang mengandung banyak zat besi, membuat daya Chinoike bahkan lebih kuat. "



    Chino membentuk segel tangan.



    "Kerryūgan: Kerryūshōten!"



    "...!"



    Chakra yang merangkak di dalam kolam merah berkumpul di kaki Chino dan terangkat. Kemudian berubah menjadi bentuk naga merah. naga memiliki delapan kepala. Ukurannya sangat mengesankan.



    "Makan dia!"



    Kepala naga membuka mulut besar mereka, dan menukik ke bawah pada Sasuke.



    "Sial…"



    Itu bukan lawan yang bisa bersoal dengan makhluk hidup. Sasuke menaruh kekuatannya di matanya.



    -Susanoo!



    Seorang prajurit baju besi muncul. Sasuke menikam sebuah kepala naga yang menyerang dia dengan pedang Susanoo. Dia berpikir bahwa dengan kekuatan ini ia akan menyingkirkan kepala nya, tetapi sebaliknya kepala baru langsung tumbuh dari bagian yang terpotong. Kemudian menggigit Susanoo dan menghentikan gerakannya. Titik yang telah digigit memancarkan uap dengan suara mendesis. Kepala naga lain melingkar di sekitar Susanoo.



    Sasuke melebarkan sayapnya Susanoo dan melarikan diri ke langit.



    "Aku tidak akan membiarkan kau pergi!"



    Dalam rangka untuk menangkap Sasuke, Chino membuka mata lebar-lebar. Setelah itu, dunia Sasuke menjadi merah. Itu genjutsu Chino.



    Dia menggunakan itu saat mencoba untuk membubarkan genjutsu, dan satu kepala naga membentang menuju sayap Susanoo. Sasuke menusuk melalui mulut yang terbuka lebar dari naga dengan pedang. pedang Susanoo merobek tenggorokan naga darah secara terpisah. Kepala naga darah pecah, dan tersebar di sekitar nya.



    Sasuke membuat Susanoo berada di tanah, dan ditujukan pada dasar dari delapan kepala naga dengan pedang.



    "disini!"



    pedang terjebak sangat dalam, dan dua kepala naga jatuh ke kolam merah. Sebuah jumlah besar air memercik di sekitar.



    Jarak antara Susanoo dan naga darah menyempit, Chino dan matanya bertemu dan juga Sasuke mengatur genjutsu pada Chino.



    "Cih ..."



    Namun, rupanya Chino telah menetapkan banyak penjaga genjutsu dalam otak sendiri, banyak dinding merah menghalangi jalannya, dan menghambat penyusupan Sasuke. Dinding ini dibubarkan lumpur dan menjadi gelombang, dan mendekati Sasuke.



    "... Perangkap genjutsu ..."



    Gelombang datang dalam kontak dengan tubuh Sasuke, dan ingatannya sedikit terkena dengan Chino. genjutsu Chino pintar. Selanjutnya kepalanya merasa pusing. Mungkin komponen besi dari tubuhnya dirusak.



    Jika ini berlanjut lama , ini akan menjadi suatu kerugian. Dari situ ia berkonsentrasi pada itu, tentang bagaimana untuk mengalahkan dia.



    "... Kenapa ..." Chino tiba-tiba berteriak ke arah Sasuke.



    "Kenapa kau berjuang untuk Konoha!"



    Dia telah datang dalam kontak dengan kenangan Sasuke, dan mungkin dia telah melihat sesuatu.



    "Desa Konoha yang cerah, Root yang gelap ...! Di Konoha, baik terang maupun gelap! Untuk menjadi makanan Konoha, klan mu telah diserap sampai akar-akarnya! Mengapa Kau berjuang untuk Konoha! Mengapa Kau bisa tinggal di masa depan Konoha tanpa takut kau dikucilkan! "



    Sasuke menutup jarak antara dia dan Chino, dan menatapnya.



    Mengapa ia berjuang untuk Konoha? Jawabannya cepat ditemukan di seluruh pikirannya.



    "... Karena aku masih hidup."



    "Apa artinya!"



    Sasuke ingat. Matahari pagi yang ia lihat dengan Naruto di Lembah Akhir. Hari di mana ia mengakui kekalahannya.



    "Ada seorang teman yang menyelamatkan aku. Ada seorang teman yang bisa berbagi rasa sakit bersama ... "



    "... Seorang teman, siapa yang mampu untuk berbagi itu ..."



     "Dan keinginan ku yang juga dunia akan menjadi seperti itu suatu hari ... menghubungkan ku untuk Konoha!"



    Dia akan bertahan sampai hari itu akan datang. Dia akan menjadi orang yang akan melihatnya dengan matanya sendiri.



     -Aku tidak sendirian lagi !!



    "Aku akan memutus rantai kebencian yang berjalan merajalela di dunia ini! Sama seperti yang saudara ku lakukan, aku akan mendukung dunia ini dari bayang-bayang, dan kemudian ... "



    Sasuke menyatakan dengan jelas.



     "Di depan dimana dunia sedang menatap ... cahaya!"



    Sasuke membuka mata lebar-lebar. Kali ini Mangekyo Sharingan menangkap Chino.



     "Ku, ah ..."



    Pergerakan Chino dan naga darah berhenti.



    Sasuke menuju Chino dengan pedang Susanoo. Pertandingan itu diselesaikan.



     "... Chino !!"



    Setelah itu, Nowaki meneriaki namanya, dan melompat.



    -Taiton, Mofu Daireppa!!



    Angin naik sekaligus, dan angin itu berubah menjadi pisau yang menabrak pedang Susanoo. Meskipun lintasan pedang menyimpang, dengan tekanan dari pedang, mereka dikirim terbang, dan naga darah, yang telah kehilangan chakra, hancur dengan guyuran.



    "... OOW ..."



    Chino, yang tubuhnya telah terempar ke dinding berbatu, bangun sambil memegang tubuhnya.



    Nowaki telah runtuh tepat di dekat dia, dan luka-lukanya bahkan lebih serius daripada Chino.



    "Nowaki! Kenapa kau keluar ...! "



    Chino membuat darahnya menarik kembali, dan bergegas ke Nowaki. Nowaki mengangkat paksa tubuhnya, dan melindungi Chino dengan punggungnya.



    Di depan mata Nowaki, ada Sasuke.



    "..."



    Sasuke, melihat keduanya, mengatakan Chino



    "Arti dari perkataan yang ku katakan sebelumnya sudah jelas sekarang ?..."



    Pada saat itu, Chino membuka mata lebar-lebar, dan melihat Nowaki heran.



    -Ada Seorang teman yang menyelamatkan aku. Ada seorang teman yang bisa berbagi rasa sakit bersama ...



    Dia tidak sendirian. Dia memiliki ikatan di dunia ini, dia masih hidup.



    Air mata mulai mengalir dari mata Chino ini.



    Air mata merah. menitik, menitik, mereka jatuh setetes demi setetes.



    "... Nowaki, cukup ..." kata Chino sambil memegang isak tangisnya



    "Itu cukup ..."



    Chino meletakkan tangannya di punggung Nowaki, dan mendongak ke Sasuke.



    "Aku berharap kita tidak bertemu di Desa Bambu. Dalam hal ini, kebencian kita bisa saja menang. "



    Tidak seperti kata-katanya, matanya entah bagaimana cerah.



    "Setelah kami bertemu dan bicara, kau bukanlah seorang lawan. aku benci mengakuinya..."



    Dia bertemu secara kebetulan dengan orang-orang, dan membentuk ikatan bersama-sama dengan berbicara dan mengetahui mereka. Banyak hal berubah hanya karena bertukar beberapa kata.



    "Aku kalah."



    Air mata Chino ini, yang merah, berubah menjadi air mata biasa, transparan seperti air pada umum nya.



    "Jika ada orang-orang seperti mu, Aku benar-benar ingin melihat seperti apa masa depan yang akan datang bagi dunia ini."

    0 comments:


























































































    Komik Boruto Chapter 8

    Posted at  December 31, 2016  |  in    |  Read More»


























































































    0 comments:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 Baca Komik.
    Powered by Themes24x7 .
    back to top